Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Anto Baret membantah telah memeras pengunjung objek wisata
Padang, Padangkita.com- Perwakilan kelompok masyarakat dan pemuda yang dituding melakukan pungutan liar (pungli) di Pantai Air Manis, Anto Baret membantah telah memeras pengunjung objek wisata pada Rabu (19/5/2021).
Sebelumnya ada pengunjung yang mengaku membayar karcis masuk dan parkir di Pantai Air Manis hingga Rp100 ribu. Keluhan warga itu dibagikan ke sejumlah grup WhatsApp. Soal karcis selangit ini, dituding Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Padang, Arfian ulah oknum pemuda.
Menurut Arfian, pengunjung yang membayar hingga Rp100 ribu itu, masuk bukan dari gerbang utama yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM).
Menanggapi tudingan tersebut, Anto Baret pun mempertanyakan pengertian dari pungli yang dilontarkan Arfian.
"Lokasi parkir itu merupakan tanah kami, lokasi yang kami kelola adalah tanah kaum seluas lima hektare bersertifikat, dikelola dimulai dari hutan belantara hingga menjadi objek wisata yang bisa dinikmati wisatawan dari lokal dan internasional," katanya saat ditemui Padangkita.com, Kamis (20/5/2021).
Anto mengatakan, fasilitas umum (fasum) di lokasi yang dikelola Anto Baret dibiayai dan dirawat dari dana iuran karcis masuk dan parkir. Bahkan dia mengeklaim membayar beberapa orang untuk kebersihan dan keamanan.
"Sementara lebih kurang 15 sampai 20 orang pegawai harian yang digaji Pemko Padang melalui Dispar yang bekerja dari Batu Malin Kundang sampai Pulau Pisang di area pantai, sekarang tidak ada lagi, sejak Arfian menjadi Kadispar," katanya.
Tenaga pengelola dan pengawas itu, lanjut dia, ditarik ke lokasi yang menjadi kawasan yang dikelola Pemko Padang pada gerbang utama. Sementara, area wisata Pantai Air Manis bukan hanya di lahan seluas lima hektare yang dikelola pemerintah saja.
"Kami memungut uang masuk terhadap pengunjung Rp5 ribu per kepala, sementara Pemko Padang melalui PSM memungut Rp10 ribu per kepala, menurut saya itu tidak layak dari sisi objek wisata, tidak ada wahana permainan dan area hiburan," ujar Anto.
Masalah pungli yang disampaikan Kadispar di lokasi yang ia kelola, kata Anto, digunakan untuk kontribusi dan pengembangan lokasi, bahkan ia mempertanyakan apa yang dimaksud pungli.
"Saya mempertanyakan indikasi pembiaran sekelompok pemuda memungut retribusi masuk di pintu gerbang masuk yang dikelola Pemko Padang, tanpa karcis, justru itu yang dikatakan pungli, dan ini sudah berlarut-larut, saya mempertanyakan itu. Permasalahan ini sudah lama terjadi, baik antara saya dan pihak Dispar," ucapnya.
Hingga saat ini, Anto mengaku Kadispar jarang melihat Pantai Air Manis. Dirinya berharap, Kadispar ataupun Dispar bisa bekerja sama dengan pihaknya, bukan dengan menjelek-jelekkan.
Baca juga: Heboh Karcis Masuk Pantai Air Manis Tembus Rp100 Ribu, Ini Kata Dinas Pariwisata Padang
"Karena ketika dia menjelekkan saya, berarti dia menjelekkan diri sendiri. Dispar hanya memperhatikan objek wisata yang dikelola PSM, dan tidak peduli dengan apa yang dikelola masyarakat," imbuhnya. [pkt]