Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: BMKG memprakirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sumbar lima hari ke depan
Padang, Padangkita.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan melanda wilayah Sumatra Barat (Sumbar) lima hari ke depan, Senin (10/5/2021) hingga Sabtu (15/5/2021).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, cuaca ekstrem ini berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pihaknya untuk memprakirakan kondisi cuaca di berbagai wilayah di Indonesia dalam sepekan ke depan.
Dalam analisis itu, pihaknya menemukan dinamika atmosfer-laut yang menunjukkan adanya aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
Aktivitas itu teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial lainnya seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
"Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Guswanto dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh Padangkita.com, Senin (10/5/2021).
Dikatakan Guswanto, dengan kondisi cuaca ekstrem tersebut, pihaknya memperingati bahaya banjir sewaktu-waktu akan terjadi terutama di wilayah yang rawan dengan bencana tersebut.
"Sementara untuk tiga hari ke depan berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak banjir/bandang dengan kategori waspada, banjir/bandang perlu diwaspadai," katanya.
Selain cuaca ekstrem tersebut, pihaknya juga memprediksi akan terjadi gelombang tinggi pada periode 10 hingga 17 Mei 2021 di Pesisir Barat Sumatra dan Kepulauan Mentawai.
"Prakiraan tinggi gelombang 2.5 hingga 4 meter (Rough Sea)," ucapnya.
Guswanto mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode pancaroba (hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es).
Baca Juga: Waspada! BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem di Sumbar Tahun Ini Paling Parah
"Hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," pungkasnya. [abe]