Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: 10 orang penunggu pasien di Rumah Sakit M Djamil Kota Padang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19
Padang, Padangkita.com - Sebanyak 10 orang penunggu pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Kota Padang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan pihak rumah sakit bagi semua penunggu pasien.
"Kemarin, kita sudah menetapkan (kebijakan) seluruh penunggu pasien harus di-swab. Ternyata ada 10 orang penunggu pasien yang positif Covid-19. Mereka semua termasuk orang tanpa gejala (OTG)," ujar Direktur Utama RSUP M Djamil, Yusirwan kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Dia menuturkan pihak rumah sakit telah menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota agar menjemput 10 orang penunggu pasien tersebut dengan ambulans untuk selanjutnya diisolasi di daerah masing-masing dan dilakukan tracing.
"Karena OTG, kita tentu tidak boleh rawat di sini. Sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan, kita itu adalah rumah sakit rujukan (Covid-19) yang hanya merawat pasien sedang atau berat. Untuk pasien OTG ini, kita telah telepon Dinkes-nya langsung agar bisa dijemput untuk bisa dilakukan tracing," jelasnya.
Sebelumnya, RSUP M Djamil memberlakukan kebijakan menghentikan sementara layanan jam besuk. Pasien hanya boleh ditunggu oleh satu orang dan yang bersangkutan harus dinyatakan bebas Covid-19 terlebih dahulu. Pihak rumah sakit memfasilitasi tes swab gratis bagi penunggu pasien itu.
Kebijakan ini mulai berlaku pada Rabu (3/5/2021) kemarin. Yusirwan mengatakan langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 dari pembesuk ke pasien rumah sakit.
Apalagi, tutur dia, kasus positif Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) dalam beberapa waktu belakangan melonjak naik.
Baca Juga: Pasca 4 Dosen Positif Covid-19, Institut Teknologi Padang Terapkan Perkuliahan Daring
"Penunggu pasien tersebut tidak boleh keluar dari rumah sakit lagi. Jika ingin membeli makanan, kita upayakan mereka pun dibelikan petugas agar mereka tetap di lingkungan perawatan," sebutnya.
Yusirwan pun berharap agar keluarga atau kerabat pasien dapat memaklumi kebijakan tersebut. [pkt]