Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: BBPOM Padang menemukan tiga jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya di Sumbar.
Padang, Padangkita.com - Hingga pekan ketiga bulan Ramadan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (Balai POM) Padang temukan sejumlah takjil yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti Boraks dan pewarna pakaian.
Ketua Tim Sidak Balai POM Padang, Zulkifli mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menguji sejumlah sampel takjil di berbagai lokasi di tujuh kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar).
Tujuh daerah tersebut, yaitu di Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Dari tujuh kabupaten dan kota itu, BBPOM Padang telah memeriksa sebanyak 169 sampel yang dicurigai mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pewarna tekstil atau Rhodamine B, Boraks dan bahan kimia lainnya yang bukan diperuntukkan untuk makanan.
"Dari 160 sampel itu, kami temukan tiga sampel yang mengandung bahan berbahaya, itu kita temukan dari cendol delima dan bakso," ujar Zulkifli saat sidak di Pasar Pabukoan Lapangan Imam Bonjol Padang, Jumat (30/4/2021).
Menurut Zulkifli, tiga sampel tersebut yaitu dua sampel cendol delima di pasar Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang yang terindikasi mengandung pewarna tekstil atau Rhodamine B.
Kemudian, di Padang Panjang ditemukan bakso yang terindikasi menggunakan bahan kimia Boraks. "Untuk bakso ini masih kami lakukan uji penegasan di laboratorium," ucapnya.
Zulkifli menegaskan, bagi para pedagang yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya, maka akan didata dan dibina agar tidak lagi menggunakan bahan berhaya pada makanan.
"Kami bersama Dinas Kesehatan akan membina para pedagang dan juga pengelola pasar," jelasnya.
Dia menambahkan, terkait kabupaten dan kota lain yang belum didatangi, BBPOM Padang tidak menutup kemungkinan juga akan sidak selama Bulan Ramadan ini.
Baca juga: Sidak Takjil di Pasar Pabukoan Imam Bonjol, Ini Sampel yang Diteliti BBPOM Padang
"Karena kondisi sekarang yang tidak memungkinkan, kami memang agak membatasi daerah yang akan kami kunjungi. Hanya tujuh daerah ini yang dapat kami kunjungi. Tapi, jika pemerintah daerah butuh dukungan BBPOM, maka kami siap turun," katanya. [zfk]