Berita Agam hari ini dan berita Sumbar hari ini: tujuh ekor anjing milik warga mati dimangsa satwa liar yang diduga jenis Harimau Sumatra
Lubuk Basung, Padangkita.com - Sebanyak tujuh ekor anjing milik warga Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam dilaporkan mati, diduga dimangsa harimau dalam rentang waktu satu bulan belakangan.
Salah seorang warga setempat bernama Amir Hamzah, 60 tahun, akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam.
"Tim BKSDA Resor Agam yang menerima laporan baru mendatangi tempat kejadian pada hari Senin (26/4/2021), karena pada saat bersamaan sedang menangani konflik antara manusia dan satwa harimau di Jorong Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur yang telah menimbulkan korban ternak sebanyak 6 ekor (2 mati dan 4 terluka)," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra, Selasa (27/4/2021).
Hasil pengumpulan data, kata Ade, diketahui sebanyak tujuh ekor anjing milik warga setempat mati karena dimangsa satwa liar yang diduga jenis Harimau Sumatra.
"Salah satu pemilik ternak anjing, Novi, 40 tahun, menuturkan, dua ekor anjing miliknya dimangsa bergiliran pada malam berbeda," kata Ade.
Anjing tersebut diterkam dan diseret dari pondoknya ke arah pinggir ladang dan di sekitarnya ditemukan banyak jejak menyerupai tapak kaki harimau.
Meskipun demikian, kata Ade, pihaknya belum dapat menyimpulkan, apakah harimau yang menyerang anjing tersebut merupakan individu yang sama dengan harimau yang menerkam ternak kerbau warga di Matur beberapa hari lalu.
"Identifikasi lapangan untuk mencari dan mengumpulkan data-data tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan kotoran akan dilakukan untuk memastikan jenis dan individu satwa," katanya.
Beberapa warga setempat mengaku ada yang pernah dan melihat langsung satwa langka dan dilindungi tersebut
Sebelumnya, sejak awal Maret sampai pertengahan April 2021, enam ekor ternak kerbau warga Jorong Cubadak Lilin dan Jorong Sari Bulan Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur ditemukan dalam kondisi mati sebanyak dua ekor dan terluka sebanyak empat ekor.
Tim BKSDA yang sudah melakukan pengusiran sejak bulan maret lalu, akhirnya memutuskan melakukan evakuasi satwa dengan memasang perangkap sebanyak dua unit.
Baca juga: Bupati Agam Minta Aturan Zonasi PPDB Dibahas Khusus dan Jelas
"Kami mengimbau warga agar tetap hati-hati dan waspada ketika beraktivitas di ladang dan di pinggir kawasan hutan. Selain itu warga juga telah diminta untuk mengamankan ternaknya dengan cara mengandangkannya," imbuh Ade. [pkt]