Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: PPDI Kota Padang menggelar pelatihan untuk para penyandang disabilitas. Hal itu bertujuan, agar para disabilitas juga dapat menyuarakan hak mereka ke pemerintah.
Padang, Padangkita.com - Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang mengadakan pelatihan advokasi dan keterampilan berbicara di depan umum untuk para penyandang disabilitas.
Pelatihan ini ditujukan agar penyandang disabilitas dapat mengenali dan mengkomunikasikan kebutuhan mereka dalam perencanaan pembangunan yang partisipatif dan inklusif di Kota Padang.
“Latar belakang kegiatan ini yaitu, kita ingin adanya partisipasi aktif dari masyarakat yang selama ini terlupakan dalam perencanaan pembangunan,” ujar Sekretaris PPDI Kota Padang, Antoni Saputra kepada Padangkita.com, Jumat (26/03/21).
Selama ini, jelas Antoni, penyandang disabilitas belum mengetahui jika mereka dapat terlibat dalam perencanaan pembangunan Kota Padang. Melalui pelatihan ini, jelas Antoni, para penyandang disabilitas diajak untuk mengenali kebutuhan mereka dan kemudian mengkomunikasikannya kepada pemerintah.
“Penyandang disabilitas ini banyak yang tidak tahu, bahwa proses pembangunan ini kan partisipatif. Mereka juga berhak untuk ikut dan terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan. Mereka dapat mengenali hak-hak mereka dan dapat mengidentifikasi kebutuhan mereka yang berhak didengar oleh pemerintah,” ungkapnya.
Pelatihan tersebut berlangsung selama 3 hari, 26-28 Maret 2021. Diikuti oleh 35 orang penyandang disabilitas dari Kelurahan Purus dan Kalumbuk. Dari data yang ada, dua kelurahan ini memiliki cukup banyak penyandang disabilitas.
“Mungkin sebagian kecil dari mereka pernah diundang. Mereka pasif, sehingga isu mereka kalah dengan masyarakat lain. Banyak faktor kenapa hal itu bisa terjadi, misalnya mereka mengalami hambatan dalam menyuarakan hak mereka, dan mereka belum dapat mengidentifikasi kebutuhan sendiri,” jelas Antoni.
Dicontohkan Antoni, kendala atau hambatan yang dialami oleh penyandang disabilitas bahwa banyak dari mereka yang ragu ketika membuka rekening di bank, mengingat tidak adanya layanan untuk bahasa isyarat.
“Saat mereka membuka rekening cenderung merasa ragu. Ini juga perlu jadi perhatian untuk pelayanan publik oleh dinas terkait untuk sosialisasi pada pihak perbankan, disabilitas tidak boleh didiskriminasi,” tegasnya.
Selain itu, kata Antoni, PPDI Kota Padang juga mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Padang dalam mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas, misalnya pembangunan trotoar yang akses. Kata Antoni, dalam waktu dekat Pemerintah Kota Padang akan mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tematik khusus disabilitas.
“Seperti gayung bersambut, selesai pelatihan ini teman-teman langsung bisa implementasi. Kita harapkan nanti teman-teman ini berpartisipasi aktif dalam konsultasi pembangunan. Minggu depan, rencananya kita akan mengadakan Musrembang Tematik Khusus Penyandang Disabilitas. Ini langkah positif dari pemerintah Kota Padang,” paparnya.
Sementara itu, diungkapkan Antoni, pelatihan kali ini terselenggara berkat bantuan dana hibah dari NDI ERA Fund, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Program hibah ini berlangsung selama satu tahun dengan salah satu capaiannya terbentuknya kelurahan inklusif.
Baca juga: Pemko Padang Jadikan Jalan Gajah Mada Sebagai Kawasan Ramah Disabilitas
“Salah satu capaian dari kegiatan hibah ini yaitu percontohan kelurahan inklusi yaitu Purus dan Kalumbuk. Adapun indikator dari kelurahan inklusif, adanya data penduduk terpilah khusus disabilitas, adanya bantuan UMKM bagi penyandang disabilitas dari dana kelurahan, dan kantor kelurahan yang ramah disabilitas," katanya. [zfk]