Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kakek di India ini rela jual rumah dan tidur di becak untuk membiayai sekolah cucuknya.
Padangkita.com - Pengorbanan seorang kakek di India ini tampaknya sukses membuat banyak orang terharu. Pasalnya, kakek tersebut rela menjual rumah demi bisa menyekolahkan cucuknya.
Lantaran rumahnya telah terjual, kakek tersebut kini tidur di dalam becak. Meski begitu, ia sendiri tak menyesal telah menjual rumahnya demi pendidikan sang cucuk.
Dilansir dari World of Buzz, kakek tersebut bernama Deshraj Ji ini. Ia tinggal di Mumbai, India. Deshraj Ji ini rela menjual rumahnya agar sang cucu bisa meraih cita-citanya menjadi seorang guru.
Deshraj Ji ini biasanya tidur di dalam becak saat malam hari. Meski begitu, tak pernah sedikit pun senyum luntur dari bibirnya.
Kakek itu mengatakan bahwa anaknya, yang merupakan ayah dari sang cucuk telah meninggal dunia. Anak Deshraj Ji ini ditemukan meninggal dunia di sebuah becak.
"Enam tahun lalu, putra sulung saya menghilang dari rumah. Seminggu kemudian, orang menemukan mayatnya di sebuah mobil (becak), dia baru berusia 40 tahun," jelasnya.
"Sebagian diriku mati bersamanya tetapi dibebani oleh tanggung jawab, aku bahkan tidak punya waktu untuk berduka. Keesokan harinya, saya kembali ke jalan, mengendarai mobil saya," tambahnya.
Dua tahun kemudian, putra Deshraj Ji ini juga ditemukan meninggal dunia karena bunuh diri. Saat itu Deshraj Ji ini sangat terpuruk atas kepergian anak-anaknya itu.
"Saya telah memberikan tumpukan kayu pemakaman kedua putra saya, apa yang bisa lebih buruk bagi seorang ayah?," ujarnya.
Tentu saja hal itu membuat dirinya memiliki tanggung jawab lebih terhadap istri, menantu dan cucunya. Lantaran hal itu pula ia bertekat mengubah hidup keluarganya.
"Setelah kremasi, cucu perempuan saya bertanya, 'Dadaji, apakah saya harus berhenti sekolah?', Saya mengumpulkan semua keberanian saya dan meyakinkan dia," tuturnya.
Deshraj Ji ini pun meminta sang cucuk untuk tak menyerah dengan pendidikannya. Kakek itu bekerja keras banting tulang untuk membiayai pendidikan sang cucuk.
“Saya mulai bekerja berjam-jam, saya akan berangkat dari rumah jam 6 pagi dan mengendarai mobil sampai tengah malam. Hanya dengan begitu, apakah saya bisa menghasilkan 10.000 RS (Rp 2 juta) sebulan," ujarnya.
"Setelah menghabiskan 6.000 RS (Rp 1,2 juta) untuk biaya sekolah mereka, saya hanya memiliki hampir 4.000 RS (Rp 800 ribu), untuk memberi makan keluarga saya yang terdiri dari tujuh orang,” lanjutnya.