Berita Padang Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Satu nyawa melayang dan satu orang kritis akibat aksi main hakim sendiri di Padang Pariaman
Parit Malintang, Padangkita.com - Satu nyawa melayang dan satu orang kritis akibat aksi main hakim sendiri di Nagari Guguk, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Korban meninggal bernama Riki Ari Nofrizal dan yang kritis bernama Syahril.
Sebelum peristiwa nahas itu, kedua korban diteriaki maling oleh orang tak dikenal yang mengejar mereka dari Titian Panjang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.
Korban yang mengendarai Toyota Avanza sebelumnya dikejar oleh orang meneriaki mereka maling hingga berhenti di lokasi kejadian.
Di lokasi, massa yang mendengar teriakan maling langsung mengerubungi korban dan menghujani korban dengan pukulan. Polisi yang datang lalu membubarkan massa dan membawa korban ke rumah sakit. Kini korban meninggal telah dimakamkan, dan satu orang lagi dirawat di RSUD Padang Pariaman.
Dihubungi Padangkita.com, Kapolsek 2×11 Enam Lingkung, AKP Nasirwan mengatakan, peristiwa itu berawal saat korban yang mengendarai mobil Toyota Avanza dengan Nomor Polisi BA 1147 LH menyerempet pengendara motor di kawasan Titian Panjang.
Korban datang dari arah Kota Padang menuju arah Bukittinggi. Pengendara yang diserempet itu jatuh. Beberapa saat setelah itu, ada orang meneriaki maling. Beberapa orang pengendara juga mengejar pelaku sembari meneriakan maling.
Korban yang kaget, kata Nasirwan, langsung mengebut kendaraannya yang saat itu dikemudikan oleh Riki Ari Nofrizal. "Mereka diteriaki maling tepat dekat sebuah warung makanan, di kawasan Titian Panjang itu. Kata korban, itu sekitar pukul 21.00 WIB," ujar Nasirwan melalui sambungan telepon, Senin (15/3/2021).
Mobil korban dikejar pengendara sepeda motor hingga Pasar Kayu Tanam. Di sini mobil yang dikendarai korban menabrak pembatas jalan hingga rusak parah.
"Karena korban dikejar terus dengan sepeda motor sambil berteriak maling, korban berusaha melarikan diri dengan mobil itu kembali ke arah Bukittinggi. Namun mobil korban dapat dihentikan di Simpang Padang Korong, Pasa Karambia, Nagari Guguak," terang Nasirwan.
Saat dihentikan, kata Nasirwan, korban langsung dituduh maling sembari diteriaki, sehingga mengundang warga setempat ke luar rumah. Mendengar kata-kata maling, warga setempat pun terpancing mengerumuni korban. Tak lama setelah itu, korban lalu dikeroyok oleh warga.
"Saat itu ada yang melakukan pemukulan terhadap korban. Masyarakat yang terpancing juga turut ikut memukuli korban. Sehingga korban mengalami luka serius di sekujur tubuhnya," tutur Nasirwan.
Pada saat itu, ada warga yang menginformasikan ke Bhabinkamtibmas, dan diteruskan ke Polsek. Kemudian, tim Polsek mengecek lokasi, ternyata benar. Di lokasi ditemukan korban yang sudah terkapar berlumuran darah.
Nasirwan menyebutkan, saat tiba di lokasi pihaknya langsung mengurai massa dan kemudian membawa kedua korban RSUD Padang Pariaman untuk mendapatkan perawatan medis.
"Karena salah satu korban mengalami luka yamg sangat serius, dirujuklah ke RSUP M Djamil, dia bernama Riki. Sekitar pukul 01.30 WIB tiba di sana dia dinyatakan meninggal dunia. Sementara, korban Syahril masih dirawat," sebut Nasirwan.
Untuk sementara pihaknya telah meminta keterangan kepada korban Syahril terkait peristiwa ini. Pihaknya juga telah mengamankan empat orang yang diduga ikut dalam pengeroyokan itu.
Nasirwan juga mengatakan, mobil yang yang dikendarai oleh korban mengalami rusak parah.
"Mereka masih berstatus sebagai saksi. Mereka tidak kami tahan. Tapi kalau mereka mengakui ikut mengeroyok korban, maka akan kita tingkatkan ke penyidikan," tambahnya.
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan 2 Warga Tanah Datar di Guguk Padang Pariaman, 4 Orang Diamankan
Pemeriksaan sementara polisi, kedua korban bukanlah pelaku maling. Korban merupakan pengusaha CCTV atau kamera pengintai yang mengendarai kendaraan miliknya sendiri. [pkt]