Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: AP menembak seorang wanita di Pekanbaru, Riau, usai dipesan secara online melalui aplikasi MiChat.
Padang, Padangkita.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) mendapat sorotan terkait terulangnya insiden penembakan secara serampangan yang diduga dilakukan oleh oknum anggotanya.
Sebelumnya, oknum polisi berinisial KS yang bertugas di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan (Solsel) yang menembak bagian kepala seorang tersangka kasus judi hingga meninggal dunia.
Terbaru, aksi koboi main tembak dilakukan oleh Bripda AP, 25 tahun, anggota Satreskrim Polres Padang Panjang. Ia menembak seorang wanita di Pekanbaru, Riau, usai dipesan secara online melalui aplikasi MiChat pada Sabtu (13/3/2021) dini hari.
"Yang jelas anggota yang menggunakan senjata api akan lebih selektif lagi," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Polda) Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Minggu (14/3/2021).
Ke depan, kata Bayu, pihaknya memastikan bagi anggota polisi yang hendak memiliki senjata api atau yang sudah memegang pistol akan dilakukan lagi tes psikologi secara ketat dan berkesinambungan.
"Pimpinannya harus memastikan (psikis) anggotanya sebelum merekomendasikan dia layak memegang (pistol) itu," kata Satake.
Kritik keras disampaikan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane.
Neta menduga kuat bahwa Bripda AP bermasalah dalam kejiwaan. Menurutnya, kasus ini tidak serta merta muncul begitu saja. Namun akibat tidak adanya sistem kontrol yang jelas dalam mengawasi polisi yang berpotensi bermasalah.
Selain itu, pengamat intelijen dan keamanan (Intelkam) dari Universitas Indonesia, Stanislaus Riyanta mengatakan, Standart Operating Procedure (SOP) penggunaan senjata api (senpi) di Polri harus dijalankan dengan ketat, dalam hal ini pengawasan oleh bagian Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
“Termasuk psikotes sebagai syarat untuk izin menggunakan senjata api harus benar-benar diterapkan dengan ketat untuk mengantisipasi jika ada anggota yang karena pertimbangan psikologis tidak cocok untuk memegang senjata,” katanya.
Baca juga: Kapolres Padang Panjang Pastikan Bripda AP Miliki Surat Tugas ke Pekanbaru
Ia mengatakan, tidak semua anggota Polri diizinkan membawa dan memakai senpi, hanya anggota yang sedang bertugas dan sudah mempunyai izin yang bisa membawa dan menggunakan pistol. [pkt]