Padangkita.com - Riau dan Jambi dikabarkan tertarik menjadi salah satu tuan rumah pelaksanaan Tour de Singkarakak (TdS) 2018. Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit menyatakan 2 daerah yakni kabupaten Kampar Riau dan Kabupaten Kerinci Jambi akan ambil bagian dalam gelaran tersebut tahun depan. Menurutnya dua daerah tersebut tertarik karena ada berminat untuk mengembangkan dan memajukan pariwisata daerah mereka masing-masing.
Untuk mengakomudir keinginan tersebut pemprov Sumbar akan menyelenggaraan rapat khusus di tahun 2018, dengan mengundang pihak kementrian pariwisata, Pemprov Jambi, Kabupaten Kampar, Pemprov Jambi, Pemkab Kerinci, pihak kepolisian, Pekerjaan Umum Bina Marga, Balai Jalan PU serta pihak-pihak lain.
"Kita adakan rapat khusus agar pembahasan perencanaan TdS 2018 dapat berjalan baik, jika dapat lebih meriah lagi," katanya kepada wartawan dalam rapat Evaluasi TdS 2017 di Hotel Pangeran Beach, Rabu (20/12/2017).
Wagub berharap TdS 201 dapat kembali terlaksana karena kegiatan tersebut telah menjadi ikon bagi pariwisata dan balap olah raga bersepeda di Sumatera Barat, Indonesia bahkan di dunia internasional. Dirinya menambahkan bahwa TdS 2017 yang diselenggarakan dari tanggal 18-26 November 2017 beberapa waktu lalu ada beberapa persoalan yang patut dievaluasi. Sehingga, pelaksanaan TdS kedepan lebih baik lagi.
"Yang patut dievaluasi yakni, insfrastruktur. Sebab ini merupakan sarana penunjang yang paling vital. Selain itu, pelayanan terkait konsumsi didaerah dan keamanan," ujarnya.
Jadi, tiga unsur ini merupakan prioritas untuk dievaluasi selain dari hal lainnya. Karena, memiliki resiko yang sangat tinggi jika tidak dilakukan evaluasi. Apalagi, TdS merupakan ajang tahunan.
"Ini harus kita evaluasi bersama sehingga penyelengaraan TdS dari tahun ke tahun makin membaik," katanya.
Sementara itu, yang akan menjadi tuan rumah sebagai Grand Start dan Finish belum dapat dipastikan sekarang. Karena, belum ada kesiapan dari Kabupaten/Kota saat ini untuk menjadi tuan rumah. Meskipun ada Kabupaten Solok yang meminta Grand Start. Namun, akan dipertimbangkan sebab 2016 Kabupaten Solok pernah menjadi tuan rumah.
Kata Nasrul, daerah selama ini menjadi Grand Star dan finish terkendala akan penginapan. Karena tidak banyak daerah yang memiliki hotel berkualitas Internasional.
"Jadi kita sarankan daerah yang bersedia nanti. Jika tidak memiliki hotel berkualitas dapat kerjasama dengan daerah terdekat yang memiliki hotel sehingga official dan pebalap tidak terlalu jauh menuju lokasi penyelengara," ulas Nasrul Abit.