Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: vape lebih aman dari rokok tembakau hanya slogan belaka karena ada banyak bahaya dari vape.
Padangkita.com – Vape atau dikenal juga dengan rokok elektrik ini semakin naik daun. Pasalnya, banyak para perokok tembakau beralih menggunakan vape karena menganggap vape lebih sehat dibandingkan dengan rokok tembakau.
Selain itu, orang yang tidak pernah merokok sama sekali, banyak yang turut menggunakan vape. Bahkan, ada juga orang yang mengisap rokok tembakau dan vape sekaligus.
Namun, Public Health England tetap menganjurkan untuk tidak bergantung terhadap rokok eletrik tersebut. Vape diketahui memiliki risiko bagi kesehatan bila digunakan dalam jangka panjang.
Bahkan di beberapa negara, rokok elektrik atau vape ini dilarang penggunaannya. Di antaranya adalah Australia, Hong Kong, Yordania, Kanada, Singapura, Belanda, Argentina, Venezuela, dan India.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut bahaya dari penggunaan rokok elektrik atau vape ini.
Mengandung Nikotin
Sama halnya dengan rokok pada umumnya, vape juga mengandung nikotin yang bisa membuat penggunanya menjadi ketagihan meskipun pada katrid tertulis nicotin-free.
Melansir dari IDN Times, Tes Laboratorium FDA menemukan bahwa kadungan nikotin pada vape besarnya tidak sesuai dengan label katris isi ulang. Belum tentu benar-benar bebas nikotin sesuai yang tertulis pada katrid vape karena kandungan nikotin yang membuat kecanduan itu ada pada katrid isi ulang.
Membahayakan Paru-paru
Vape telah dikaitkan dengan ribuan kasus serius pada paru-paru. Bahkan, di antaranya mengakibatkan kematian. Hal ini lantaran kandungan nikotin di dalamnya yang tidak baik untuk kesehatan patu-paru.
Kandungan kimia lainnya dalam vape yang bernama iasetil dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans atau dikenal dengan paru-paru popcorn yang menghancurkan saluran paru-paru terkecil.
Mempengaruhi Kerja Otak
Senyawa nikotin dalam vape ini sangat berbahaya bagi penggunanya yang masih muda karena berdampak negatif pada perkembangan otaknya.
Remaja yang mengonsumsi nikotin lebih, berisiko lebih tinggi mengalami gangguan suasana hati, kecanduan, hingga gangguan belajar.
Meningkatkan Gula Darah
Vape dalam penelitian juga dapat meningkatkan gula darah. Dr. Nikola Djordevic, MD. Manajer proyek Med Alert Help mengungkapkan bahwa setelah 3 bulan berhenti menggunakan rokok elektrik, tubuh akan terasa lebih ringan dan sehat. Hal itu dikarenakan kadar gula darah berangsur normal.
Membahayakan Jantung
Selain berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru, vape juga sangat berbahaya untuk kesehatan jantung.
Pasalnya, saat senyawa nikotin diserap melalui aliran darah, maka yang akan terjadi adalah terangsangnya kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin atau adrenal.
Baca juga: Tidak Lebih Baik dari Rokok, Ini Bahaya Vape
Pelepasan hormon epinefrin ini menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat. [*/rik]