Berita Sumbar hari ini dan berita Tol Sumbar hari ini: Masyarakat pemilik lahan kurang mendapatkan informasi yang jelas dan terbuka dari pihak berkompeten sehingga menimbulkan salah persepsi.
Padang, Padangkita.com - Anggota DPRD Sumatra Barat (Sumbar) M Nurnas menegaskan informasi yang jelas dan transparan merupakan kunci utama penyelesaian pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru.
"Dari kondisi yang mengiringi selama pembangunan terutama mengenai proses pembebasan lahan, dapat ditarik satu benang merah bahwa informasi, penjelasan secara terbuka kepada masyarakat adalah kunci utama dalam mengatasi kendala yang dihadapi," ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Dia melihat selama ini sebagian masyarakat pemilik lahan kurang mendapatkan informasi yang jelas dan terbuka dari pihak berkompeten sehingga menimbulkan salah persepsi.
Kelemahan itu menjadikan proses pembebasan lahan tersendat sehingga berdampak juga terhadap kemajuan pengerjaan jalan tol. Politisi Demokrat yang juga putra daerah Padang Pariaman itu menambahkan dari penelusuran persoalan kepada masyarakat, pada umumnya tidak ada yang menolak pembangunan jalan tol. Masyarakat sangat mendukung pembangunan.
"Namun, harus terbangun komunikasi yang baik oleh pemangku kepentingan dan memberikan penjelasan atau informasi yang jelas kepada masyarakat terutama untuk kepastian pembebasan lahan dan sebagainya," jelasnya.
Nurnas melihat pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru akan memberikan dampak luas kepada perekonomian masyarakat. Produksi pertanian dan perikanan Sumbar akan dipasarkan semakin cepat ke wilayah Riau karena jarak tempuh yang semakin pendek.
Senada dengan Nurnas, akademisi Universitas Andalas Asrinaldi menegaskan masyarakat membutuhkan kepastian. Hasil survei yang dilakukan kepada masyarakat terutama pemilik lahan, tidak ada penolakan terhadap pembangunan jalan tol.
"Kata kuncinya kepastian. Masyarakat membutuhkan kepastian. Ini harus disampaikan secara jelas," ucap Asrinaldi.Dia menambahkan, dalam konteks kebijakan harus ada "aktor" kebijakan formal dan informal. Aktor formal disampaikan langsung oleh pihak terkait sementara aktor informal menguatkan komunikasi.
"Bahkan, dalam tatanan sosial masyarakat Minang, aktor informal justru lebih besar peranannya. Di situ ada ninik mamak, wali nagari, wali jorong dan sebagainya. Itu harus dilibatkan secara aktif, sehingga penyampaiannya kepada masyarakat juga pasti," ucapnya.
Kepala Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Defi Adrian menjelaskan proyek tersebut dimulai pada tahun 2018. Proyek sepanjang 254 kilometer itu dibagi dalam enam sesi yaitu dari Pekanbaru-Pangkalan dan Padang-Pangkalan.
Baca juga: DPRD Ingatkan Mahyeldi-Audy Soal Pembangunan Tol, Main Stadium, Gedung Budaya dan Dana yang Terbatas
Dia menyebutkan sebetulnya ruas tol Sumbar bukan ruas utama. Beruntung, bisa direalisasikan. Untuk itu butuh dukungan dari semua pihak agar proyek tersebut terlaksana dengan lancar tanpa hambatan. [pkt]