
Ilustrasi sampah. (Foto: Pixabay.com)
Padangkita.com - Pemerintah Kota Padang akan menerapkan otomatisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Air Dingin Kecamatan Koto Tangah. Tujuan dari otomatisasi adalah untuk menghitung jumlah truk sampah, volume sampah, dan kontrol
operasional truk sampah. Otomatisasi tersebut dilengkapi dengan jembatan timbang truk sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Al Amin mengatakan otomatisasi di TPA Air Dingin untuk memastikan volume sampah yang masuk dan mengontrol keluar masuknya truk pengangkut sampah, termasuk petugas yang membawa truk tersebut. Menurutnya,
sampah yang dihasilkan oleh warga Padang diperkirakan mencapai 450-600 ton perhari.
“Sampah yang masuk ke TPA ini sekitar 450 ton per hari, sedangkan di waktu libur sekitar 600 ton per hari,” ungkap Al Amin.
Dirinya menjelaskan dengan adanya otomatisasi di TPA Air Dingin bisa meningkatkan operasionalisasi dan pengelolaan sampah di Kota Padang.
Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi, mengatakan, kontrol operasionalisasi truk sampah sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan truk sampah di Kota Padang. Agar, sampah tidak lama menumpuk di TPS (Tempat Pembuangan Sementara).
“Hal lain yang sangat penting dari otomatisasi ini adalah mengetahui volume sampah yang masuk ke TPA. Dan Kota Padang menjadi yang pertama menerapkan otomatisasi ini di Sumatera,” ujar Mahyeldi usai me-launcing otomatisasi jembatan timbang truk sampah di TPA Air Dingin dikutip dari humas, Minggu (16/12/2017).
Dijelaskannya, untuk mengurangi volume sampah di TPA, penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) harus dimulai dari sampah rumah tangga, di TPS dan di bank-bank sampah. Supaya sampah-sampah tersebut juga bisa berdaya guna.
Sementara itu, Pengamat Lingkungan Universitas Negeri Padang (UNP) Indang Dewata mengatakan penanggulangan sampah di Kota Padang harus dimulai dari sumbernya. Selain melakukan penanganan pada sampah yang sudah dihasilkan, mengurangi produksi sampah di tingkat masyarakat juga mesti dilakukan.
“Bila tidak di-reduce dari sumbernya, berapapun jumlah tenaga kerja, berapapun anggaran, berapapun fasilitas, keberadaan sampah tidak akan bisa terkofer,” ujar Indang, Kamis (30/11/2017).
Menurut Indang, saat ini pola hidup masyarakat cenderung konsumtif. Produksi sampah tiap orang di Kota Padang sudah mencapai 1 kg per hari. Jika diperkirakan penduduk berjumlah 1 juta jiwa, setiap hari Kota Padang akan menghasilkan 1 juta kg per hari. Maka hal ini mesti menjadi perhatian karena tempat pembuangan akhir (TPA) sampah punya kapasitas yang terbatas.