Jakarta, Padangkita.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali erupsi pada Rabu (27/1/2021). Arah erupsi diperkirakan menuju sektor barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut Merapi memuntahkan awan panas puluhan kali saat erupsi. Jarak luncur terjauh mencapai 3.000 meter ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Pada hari ini Rabu (27/1/2021) pukul 00.00-14.00 Merapi meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3.000 meter ke arah barat daya atau ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Rabu (27/1/2021).
Hanik menyebut awan panas terjauh yakni sejauh 3 kilometer terpantau pada pukul 12.53 WIB ke arah Kali Krasak dan Boyong. Menurutnya, luncuran awan panas tersebut masih dalam area bahaya Merapi yakni sejauh 5 kilometer dari puncak.
Gunung Merapi saat ini masih berstatus level III atau Siaga. Status ini ditetapkan sejak pada 5 November 2020 lalu. Status tersebut akan ditinjau kembali jika terjadi aktivitas yang signifikan.
Baca juga: Jokowi: Target Vaksinasi Sampai 1 Juta Orang per Hari
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. BPPTKG juga merekomendasikan agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB III) untuk dihentikan.
"Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak G Merapi," ujarnya.
Sebelumnya, petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG Heru Suparwaka melaporkan Merapi telah mengeluarkan 22 kali guguran awan panas pada Rabu (27/1/2021) pukul 06.00 sampai 12.00 WIB
"Awan panas 22 kali, amplitudo maksimal 60 mm, durasi 197 detik," kata petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG Heru Suparwaka, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/1/2021).
Ia menyatakan, estimasi jarak maksimum luncuran awan panas adalah 1.600 meter atau 1,6 Km ke arah ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Ia pun merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten untuk melakukan upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Merapi. [try]