197 Bencana Terjadi Sepanjang Januari 2021, Ini Penjelasan BNPB

Bencana januari 2021

Banjir di Kabupaten Solok, Sumatra Barat beberapa waktu lalu. [Foto: ais/padangkita.com]

Jakarta, Padangkita.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 197 bencana terjadi di berbagai daerah di Indonesia sejak awal tahun hingga 23 Januari 2021.

Berdasarkan keterangan resmi BNPB, mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi/alam.

Bencana banjir menjadi yang paling sering terjadi, yaitu sebanyak 134 kejadian, kemudian disusul tanah longsor sebanyak 31 kejadian, dan puting beliung sebanyak 24 kejadian.

Rentetan bencana di awal tahun tersebut menelan korban jiwa sebanyak 182 orang, lebih dari 2.700 orang mengalami luka-luka, 9 orang dinyatakan hilang, serta sebanyak 1,9 juta orang menderita dan terpaksa mengungsi.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Januari 2020, BNPB mencatat ada 297 bencana saat itu, termasuk yang menjadi sorotan yakni banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Namun di sisi lain, bencana awal tahun ini lebih banyak merenggut nyawa dibandingkan sejumlah bencana yang terjadi di Januari 2020 yang menewaskan 91 orang.

Di samping itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan skenario terburuk di mana fenomena iklim terjadi bersamaan saat ini sedang berlangsung dan juga bersamaan dengan puncak musim hujan.

Baca juga: Jokowi Tunjuk BKKBN Pimpin Program Penurunan Stunting di Indonesia

Kondisi ini dapat berdampak pada cuaca di wilayah Indonesia sehingga perlu diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

"Sejak Oktober 2020 BMKG memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrem terkait cuaca akibat adanya berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

BMKG memprakirakan sejumlah daerah perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan adanya potensi banjir dalam beberapa hari ke depan.

Hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan. [try]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
BNPB Ingatkan Potensi Megathrust, Pemko Padang Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana 2025
BNPB Ingatkan Potensi Megathrust, Pemko Padang Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana 2025
Tindak Lanjut MoU, UNAND-BNPB-Australia Perkuat Kesiapan Gempa Megathrust
Tindak Lanjut MoU, UNAND-BNPB-Australia Perkuat Kesiapan Gempa Megathrust
Sumbar Maksimalkan Agenda Kunjungan Kepala BNPB
Sumbar Maksimalkan Agenda Kunjungan Kepala BNPB
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Gubernur Mahyeldi Imbau Warga dan Pemudik Waspada
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Gubernur Mahyeldi Imbau Warga dan Pemudik Waspada
Gempa Guncang Kepulauan Mentawai dan Pesisir Sumatera Barat Pagi Ini
Gempa Guncang Kepulauan Mentawai dan Pesisir Sumatera Barat Pagi Ini