Berita Bukittinggi terbaru dan berita Sumbar terbaru: RSUD Kota Bukittinggi diresmikan Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias bersama anggota forum koordinasi pimpinan daerah
Bukittinggi, Padangkita.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bukittinggi diresmikan Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias bersama anggota forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), Senin (18/1/2021). Rumah sakit yang disebut-sebut termegah di Sumatra Barat (Sumbar) itu, dibangun sejak 2018.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bukittinggi, drg. Yandra Feri menjelaskan, RSUD Bukittinggi dibangun sejak 2018 lalu dengan total anggaran Rp150 miliar lebih dari APBD Bukittinggi. Dari jumlah itu, bangunan fisik menelan dana sebesar Rp107 miliar lebih. Sedangkan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan.
"RSUD Bukittinggi terdiri dari enam lantai dengan 100 tempat tidur, tujuh poli. RSUD ini juga memiliki ruang operasi gawat darurat dan ruang operasi sentral," jelasnya.
RSUD mulai perencanaan, lima hari setelah Yandra Fery dilantik sebagai Kepala Dinkes Bukittinggi. Kontrak perencanaan tanggal 24 April 2017 dengan nilai Rp1 miliar lebih. Selanjutnya, Agustus 2018 mulai dilaksanakan pekerjaan RSUD.
"Dalam pelaksanaannya, memang ada sejumlah hambatan. Namun, semua berhasil dilewati sesuai aturan. Pelaksana yang lama telah diputus kontrak pada tanggal 7 Oktober 2018. Selanjutnya Februari 2019 pembangunan dilanjutkan oleh PT. MAS yang berhasil menyelesaikan pembangunan RSUD ini dengan baik," ungkapnya.
Selain bangunan fisik, juga telah diadakan alat kesehatan senilai Rp34 miliar lebih. Semua buatan Eropa dan dilakukan dengan sistem e-catalog.
Untuk sumber daya manusia (SDM), dibutuhkan tenaga 277 orang. Untuk memenuhi itu, sejauh ini telah dipasok petugas kesehatan dari Puskesmas dan juga rekrutmen 100 tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara online dan terbuka.
"Artinya rumah sakit sekarang ini, dengan dana Rp34 miliar untuk alat kesehatan dan Rp 6 miliar untuk penunjang, sudah sesuai dengan standar minimal," ungkapnya.
Dalam peresmian RSUD ini, Yandra Ferry sekaligus berpamitan karena akan masuki purnatugas, pada tanggal 29 Januari mendatang.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengapresiasi hasil pembangunan RSUD Bukittinggi. Perencanaan dari awal bangunan dibuat sebaik mungkin dan sarana prasarana untuk RSUD pun harus maksimal dengan alat yang canggih serta modern berasal dari Belanda dan Jerman.
"Alhamdulillah. Saya merasa bangga dan haru karena RSUD Bukittinggi selesai dibangun. Ini janji kampanye saya tahun 2015 lalu. Alhamdulillah ini terwujud saat ini. Saya pastikan kalau alat kesehatan yang dibeli merupakan buatan Eropa. Saya juga berterima kasih kepada Almarhum Maderizal (anggota DPRD), yang waktu itu telah menyisihkan dana cadangan untuk pembangunan RSUD sebesar Rp13 miliar," jelasnya.
Tenaga kesehatan untuk RSUD pun direkrut memang dari warga Bukittinggi. Saat ini RSUD tinggal operasional. Rumah sakit ini dibangun untuk tipe C, minimal ada 4 dokter spesialis.
"Membangun ini butuh ketulusan, butuh keikhlasan. Jadi kami yakin apa yang telah dilaksanakan ini sesuai dengan aturan. Saat ini memang peresmian bangunan. Untuk operasional masih menunggu keputusan Mendagri dan juga aturan lainnya, karena berkaitan dengan struktur organisasi dari RSUD sendiri," ungkap Ramlan.
Ketua DPRD Bukittinggi, Herman Sofyan menyampaikan kekagumannya atas bangunan RSUD yang memang dinilai sangat baik. Bahkan, Herman Sofyan menilai RSUD Bukittinggi merupakan RSUD termegah di Sumbar.
"Kami di DPRD dan atas nama masyarakat Bukittinggi mengapresiasi kinerja dari Dinas Kesehatan dan pelaksana. Ini kebanggaan bagi Bukittinggi. DPRD tidak sia sia menganggarkan dana cukup besar untuk RSUD, karena hasilnya sangat luar biasa,” ujarnya.
Baca Juga: RSUD Bukittinggi yang Megah Segera Rampung, Alat Kesehatan dari Jerman Segera Tiba
“DPRD akan men-support kegiatan RSUD, baik itu bangunan maupun sarana prasarananya.” ulasnya. [pkt]
