Padangkita.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang berhasil meraih predikat Akreditasi Rumah Sakit Paripurna. Hasil ini diraih setelah verifikasi yang dilakukan oleh tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) bagi RSUD dengan tepe C
tersebut.
Walikota Padang Panjang, Hendri Arnis mengatakan peningkatan di bidang kesehatan merupakan salah satu visi dan misi pemerintahannya. Sehingga menurutnya, untuk urusan kesehatan, terutama bidang pelayanan merupakan indikator yang harus terlaksana secara maksimal. Hal itu meliputi layanan medis, maupun layanan non medis.
"Takaran kesejahteraan masyarakat tidak hanya berkaitan ekonomi. Namun kesehatan juga merupakan hal yang sangat menentukan," sebut Wako.
Menurutnya, langkah utama yang dilakukannya adalah bersikap tegas terhadap manajemen rumah sakit dalam hal peningkatkan kualitas layanan.
Direktur RSUD Padang Panjang, dr Ardoni, menjelaskan, ada 15 variabel yang dicek oleh lembaga KARS untuk penilaian tersebut. Diantaranya, terkait Tata Kelola Pelayanan (TKP), yang mengacu pada tingkat pelayanan kesehatan sesuai standarisasi Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 56 tahun 2004.
Selain itu menyangkut Kualifikasi Pegawas dan Staf (KPS) rumah sakit, yang sangat erat kaitannya denhan penyelenggaraan layananan kesehatan yang professional.
Sementra itu, Manajemen Fasilitas Kesehatan (MFK), merupakan beberapa hal di antara 15 variabel yang dinilai sangat baik dengan raihan 81 poin.
Capaian dengan nilai rata-rata diatas 81 persen tersebut, mengantarkan RSUD Padangpanjang memperoleh akreditasi Paripurna, atau tertinggi dari empat tingkatan rumah sakit yang ada, yakni Akreditasi Dasar (5 variabel penilaian), Madya (6 sampai 8
variabel), Utama (9 - 14) dan Paripurna 15 variabel.
Untuk saat ini, RUSD Padang Panjang menjadi yang pertama di Sumbar meraih status akreditasi Paripurna untuk.klasifikasi rumah sakit Tipe C.
"Kita berhasil melompati dua tingkatan akreditasi (madya dan utama) sekaligus dan langsung mencapai puncak akreditasi paripurna," ujar Ardoni Datuk Mulya, sembari menyebutkan pada penilaian akreditasi RS lima tahunan, yakni di 2011 lalu, RSUD Padang Panjang masih terakreditasi dasar.
Menurutnya capaian prestasi tersebut, merupakan hasil kerja keras dan kesabaran seluruh elemen di RSUD Padang Panjang, termasuk sejumlah inovasi yang dilahirkan dalam mewujudkan program Walikota untuk maksimalkan tingkat layanan kesehatan bagi masyarakat daerah berjuluk Serambi Mekkah itu.
Dalam hal ini, RSUD Padang Panjang telah menerapkan sejumlah metoda layanan baru bagi pasienya. Salah satunya ialah pendaftaran secara online bagi pasien berobat jalan di poliklinik.
Menurutnya, hal ini berawal dari adanya laporan warga kepada walikota bahwa mereka harus antri hingga berjam-jam lamanya berurusan diloket pendaftaran RSUD Padang Panjang.
Namun, kondisi tersebut sebenarnya wajar terjadi, lantaran kunjungan pasien mencapai 500 orang setiap harinya, sementara loket pendftaran sudah disediakan empat buah.
Menindanklanjuti perintah Walikota untuk meniadakan antrean lama tersebut, manajemen RSUD Padangpanjang saat ini telah menerapkan program pendaftaran sistem online, melalui situs rusdpp.com, yang pendaftarannya dilakukan minimal H-1 kunjungan pasien ke rumah sakit.
Dengan pendaftaran online ini, pasien cukup menunjukkan screenshot pendaftaran di androidnya kepada petugas di loket online.
Inovasi lainnya yang terbilang baru adalah layanan shutle bus (bus antar jemput) gratis bagi masyarakat Padangpanjang yang ingin berobat ke RSUD Padangpanjang.
Dalan hal ini, RSUD telah menyediakan satu unit shuttle bus untuk kebutuhan jemput dan antar pasien secara gratis.
Pelayanan shuttle bus dilakukan setiap harinya dengan rute dan jadual yang telah ditetapkan, yakni empat kali rute perjalanan penjemputan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, serta pengantaran antara pukul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Ardoni menambahkan, tenaga dokter dan spesialis saat ini berjumlah 20 orang, hanya minus satu orang dokter spesialis bidang anastesi. Dan RSUD Padangpanjang sudah melayani pasien cuci darah dengan jumlah per pekannya mencapai 60 pasien, dikutip dari humas, Kamis (02/10/2017).