Kabar Gembira, Jambu Biji Diprediksi Bisa Atasi Virus Corona

Info kesehatan terbaru: Soal riset jambu biji virus corona

Jambu Biji. [Foto: Ist]

Info kesehatan terbaru: Jambu biji diprediksi memiliki senyawa-senyawa potensial untuk atasi virus corona. Para peneliti pun optimis untuk mengembangkan penelitian terkait hal ini.

Padangkita.com - Di tengah maraknya penyebaran virus corona saat ini, ada kabar gembira yang datang dari penelitian mutakhir.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menemukan senyawa-senyawa yang potensial untuk mencegah virus corona, salah satunya ada pada jambu biji.

Tidak hanya jambu biji, senyawa ini juga ada dalam bahan alami lainnya, seperti kulit jeruk dan daun kelor.

Dilansir dari laman CNN Indonesia, Rafika Indah Pramita yang merupakan salah satu tim peneliti mengatakan, riset yang mereka lakukan merupakan riset secara permodelan, desain, dan prediksi.

Secara spesifik ia menyebutnya sebagai farmaco modelling.

Peneliti menggunakan analisis big data dan machine learning dari basis data HerbalDB.

Sebanyak 1.377 senyawa herbal dipetakan dengan metode struktur dan ligand kemudian hasilnya dikonfirmasi menggunakan metode permodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya, termasuk virus corona.

"Dari metode tadi, riset dilakukan sendiri-sendiri tapi tujuannya sama (yakni) mencari mana yang berpotensi, bisa jadi kandidat senyawa yang disarankan. Prediksi dilakukan dengan komputer (bahwa) ada senyawa-senyawa yang punya potensi cukup baik. Jambu biji ini muncul di hasil analisa kami," jelas Rafika, Jumat (13/3/2020) lalu.

Lebih lanjut Rafika mengungkap alasan mengapa jambu biji yang menjadi alternatif utamanya.

Dia berkata, dari beberapa tanaman yang masuk analisa, jambu biji dianggap mudah diterima masyarakat (acceptable).

Sebenarnya ada jenis tanaman lain termasuk aster, kangkung pagar, dan mengkudu. Namun jambu biji adalah buah yang mudah ditemukan sehari-hari, cara konsumsi pun tergolong mudah. Bisa dimakan langsung atau dibuat jus, tidak akan mengurangi rasanya.

Selain jambu biji, Rafika juga menyebut bahwa peneliti melihat daun kelor dan kulit jeruk punya potensi. Tanaman ini mengandung senyawa-senyawa yang diprediksi bisa bantu mencegah virus corona. Di antaranya golongan senyawa hesperidin, rhannetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin.

"Prediksi ini didukung riset terdahulu. Jambu biji, tapi bukan jambu biji secara langsung, komponen senyawanya ada yang bisa digunakan pada SARS-Cov. Waktu itu masih uji preklinik (uji laboratorium). Melihat ini, ada kemungkinan bisa jadi alternatif pencegahan," kata wanita itu.

Lebih lanjut, Rafika berkata, struktur SARS-Cov memiliki 82% kesamaan dengan SARS-Cov-2 alias virus corona. Dengan begitu, ada optimisme bahwa jambu biji punya potensi besar bisa membantu atasi virus corona.

Meski begitu, riset multidisiplin yang dibidangi oleh Departemen Kimia FK UI, Klaster Bioinformatics Core Facilities IMERI-FKUI, Klaster Drug Development Research Center IMERI FKUI, Labiratorium Komputasi Biomedik dan Rancang Obat Fakultas Farmasi UI, RSUI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) IPB dan Departemen Ilmu Komputer IPB ini masih sebatas prediksi sehingga memerlukan riset lanjutan berupa uji in vitro (uji pada sel), uji pada hewan, dan uji pada manusia.

Namun terkait itu, Dekan FKUI Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan pihaknya optimis dapat melanjutkan riset dan memberikan sumbangsih bagi dunia kesehatan.

Di sisi lain, Rafika berkata, hingga kini belum memungkinkan untuk melakukan riset lanjutan. Peneliti belum memiliki akses untuk memperoleh sampel virus sehingga uji preklinik dan uji klinik belum memungkinkan untuk dilakukan.

"In vitro, uji pada binatang, kemudian pada manusia harus ada virus. Sejauh ini kami belum punya akses," jelasnya. [*/Jly]


Baca Info Kesehatan terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa Semakin Afdal
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa Semakin Afdal