34 Titik Api di Riau Berimbas Terhadap Penurunan Kualitas Udara di Sumbar

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Meskipun sudah hujan, kualitas udara di Sumbar masih terus menurun

Proses pemadaman api di PLTU Ombilin di Desa Sijantang Koto, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto pada Rabu (17/2/2021) siang. [Foto: Damkar Kota Sawahlunto]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Meskipun sudah hujan, kualitas udara di Sumbar masih terus menurun

Padang, Padangkita.com- Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dilanda hujan secara merata dalam rentang dua hari, Selasa (2/3/2021) - Rabu (3/3/2021). Meskipun demikian, masih terjadi penurunan kualitas udara di kabupaten dan kota di kawasan Sumbar karena imbas 34 titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.

Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis mengatakan, wilayah di sekitar Sumbar utamanya pantai timur Sumatra masih terpantau adanya titik panas (hotspot).

"Kecuali Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, dan Solok Selatan, tidak terindikasi penurunan kualitas udara," kata Wan dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Kamis (4/3/2021).

Dirinya mengatakan, sejumlah daerah yang diprediksi mengalami konsentrasi rata-rata 24 jam PM2.5 di atas 15,5 μg/m3 pada Kamis (4/3/2021) di antaranya Kabupaten Agam, Dharmasraya, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung, Solok, Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto dan Kota Solok.

Kemudian pada Jumat (5/2/2021), Kabupaten Agam, Dharmasraya, Padang Pariaman Kota Padang dan Pariaman. Sementara pada Sabtu (6/2/2021), GAW Kototabang belum merilis laporan terbarunya.

Hasil pantauan hotspot dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam 24 jam terakhir mencatat adanya 34 titik api di Riau, dengan rincian tiga berstatus tinggi, 28 sedang dan tiga rendah.

"Pola pergerakan angin menunjukkan udara yang masuk ke Sumatera Barat masih dipengaruhi oleh sumber emisi dari Riau. Kondisi inilah yang diprediksi memberikan dampak terhadap penurunan kualitas udara di Sumatra Barat," katanya.

Prediksi ECMWF untuk Jumat (5/2/2021) menunjukkan peningkatan kualitas udara di kabupaten dan kota di Sumbar dan tidak ada terdeteksi adanya wilayah dengan konsentrasi rerata 24 jam PM2.5 di atas 15,5 μg/m3 untuk Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Fenomena Hujan Es di Lawang Mandailing Salimpaung Tanah Datar

"Kondisi ini akan terus dimutakhirkan dengan melihat peluang hujan di Riau dan Sumbar dan potensi kemunculan hotspot," tuturnya. [pkt]


Baca berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
Wisman ke Indonesia Januari-Maret 2023 Capai 2,25 Juta Kunjungan, ke Sumbar Cuma Segini
Wisman ke Indonesia Januari-Maret 2023 Capai 2,25 Juta Kunjungan, ke Sumbar Cuma Segini
Curah Hujan Tinggi, Waspada Longsor di Kawasan Palupuh Jalur Bukittinggi – Medan  
Curah Hujan Tinggi, Waspada Longsor di Kawasan Palupuh Jalur Bukittinggi – Medan  
Gubernur Mahyeldi Bantu Pulangkan 19 Warga Sumbar yang dari Sudan ke Kampung Masing-masing
Gubernur Mahyeldi Bantu Pulangkan 19 Warga Sumbar yang dari Sudan ke Kampung Masing-masing