310 Ribu Warga Kurang Mampu di Sumbar Keluar DTKS, Kepesertaan BPJS Kesehatan Terancam

310 Ribu Warga Kurang Mampu di Sumbar Keluar DTKS, Kepesertaan BPJS Kesehatan Terancam

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Deputi Direksi BPJS Wilayah Riau, Kepri, Sumbar dan Jambi Eddy Sulistijanto Hadie. [Foto: Biro Adpim Setdaprov Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubenur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta semua daerah kabupaten dan kota untuk memastikan warga kurang mampu menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Terkait hal itu, ia juga menyarakan agar BPJS berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk memastikan tanggungan kepesertaan masyarakat kurang mampu yang keluar dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Saat ini diperkirakan, sekitar 310 ribu warga kurang mampu telah keluar dari DTKS sehingga kepesertaan BPJS mereka tidak ditanggung oleh APBN.

"Data ini basisnya di kelurahan dan nagari karena itu BPJS harus bisa berkoordinasi dengan kabupaten dan kota terkait data masyarakat miskin yang kepesertaannya tidak lagi ditanggung APBN karena telah keluar dari DTKS," kata Mahyeldi saat audiensi dengan pimpinan BPJS Kesehatan di Istana Gubernur, Jumat (24/9/2021).

Ia menyebut akan membantu menfasilitasi agar validasi data tersebut bisa dilakukan supaya tidak ada masyarakat kurang mampu yang tidak tertampung dalam program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) melalui BPJS Kesehatan.

"Kita akan bawa wacana ini dalam Rakor Kepala Daerah agar informasinya tersampaikan dan segera bisa diantisipasi," ujarnya.

Mahyeldi menyebut Pemprov Sumbar mendukung upaya agar semua masyarakat kurang mampu menjadi peserta BPJS.

Sementara itu Deputi Direksi BPJS Wilayah Riau, Kepri, Sumbar dan Jambi Eddy Sulistijanto Hadie mengatakan DTKS Kementerian Sosial bersifat dinamis sesuai kondisi. Ada data yang keluar dan ada data masyarakat kurang mampu yang masuk.

"Kepesertaan BPJS masyarakat kurang mampu yang ditanggung melalui APBN berdasarkan DTKS. Kalau ada yang dikeluarkan, otomatis kepesertaannya juga ditangguhkan," ujarnya.

BPJS berharap jangan sampai ada kepesertaan masyarakat kurang mampu itu yang ditangguhkan, salah satu solusi adalah menampung kebutuhan anggaran kepesertaan melalui APBD.

"Ini yang kita sampaikan kepada Gubernur. Intinya agar masyarakat yang datanya telah keluar dari DTKS tetap bisa mendapatkan program jaminan kesehatan," katanya.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Ingin Wujudkan Sumbar Sebagai Provinsi Berbasis Produk Halal

Ia memperkirakan jumlah masyarakat kurang mampu di Sumbar yang keluar dari DTKS mencapai 310 ribu orang. (*/pkt)

Baca Juga

Mahyeldi Apresiasi KWT di Transad Kota Solok yang Sukses Memberdayakan Perempuan
Mahyeldi Apresiasi KWT di Transad Kota Solok yang Sukses Memberdayakan Perempuan
Mayoritas Warga Solok Dukung Mahyeldi, Berharap Flyover Sitinjau Lauik Cepat Dibangun
Mayoritas Warga Solok Dukung Mahyeldi, Berharap Flyover Sitinjau Lauik Cepat Dibangun
Pedagang Pasar Rabaa Panyalaian Berharap Mahyeldi Lanjutkan Program untuk Masyarakat Kecil
Pedagang Pasar Rabaa Panyalaian Berharap Mahyeldi Lanjutkan Program untuk Masyarakat Kecil
Berkunjung ke Menyala Coffee Padang Panjang, Mahyeldi: Kedai Kopi Penggerak Ekonomi Lokal
Berkunjung ke Menyala Coffee Padang Panjang, Mahyeldi: Kedai Kopi Penggerak Ekonomi Lokal
Penggiat Literasi Adat Minangkabau Ajukan Tiga Permintaan ke Mahyeldi, Dinilai Mendesak
Penggiat Literasi Adat Minangkabau Ajukan Tiga Permintaan ke Mahyeldi, Dinilai Mendesak
Mahyeldi akan Perbanyak Event dan Perkuat Permodalan UMKM di Padang Panjang
Mahyeldi akan Perbanyak Event dan Perkuat Permodalan UMKM di Padang Panjang