Padang, Padangkita.com - Selama 2021, Polresta Padang menangani tiga kasus yang cukup menyita perhatian publik. Tiga kasus tersebut yaitu aborsi, perampokan, dan pencabulan anak oleh anggota keluarga.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir mengatakan, kasus menonjol pertama yaitu aborsi.
Kasus ini melibatkan pasutri berinisial I, 50 tahun, dan S, 50 tahun, yang merupakan pemilik Apotek Indah Farma Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Kasus tersebut juga melibatkan pasangan mahasiswa inisial AHS, 20 tahun, dan ND, 20 tahun, lalu FS, 20 tahun, dan AS, 25 tahun.
"Kasus tersebut terungkap pada bulan Februari 2021," ujarnya saat konferensi pers di Mapolresta Padang, Jumat (31/12/2021).
Lalu, kasus paling menyita perhatian publik yang kedua di Kota Padang yaitu kasus perampokan yang menewaskan pengusaha gas elpiji di Kecamatan Kuranji.
Kasus ini diperkirakan terjadi pasa Sabtu (23/10/2021) malam dan diketahui pada Minggu (24/10/2021).
"Kasus tersebut dapat diungkap dengan otak pelaku asisten rumah tangga dan satpam korban. Sementara tiga eksekutor yang membawa mobil korban masih diburu hingga sekarang," jelas Imran.
Kemudian, kasus paling menonjol yang ketiga di Kota Padang yaitu kasus pencabulan terhadap dua anak perempuan adik-kakak. Kasus ini terjadi pada November lalu dengan pelakunya merupakan orang terdekat korban yaitu kakek, paman, kakak kandung, dan tetangga.
Imran juga mengatakan angka kejahatan selama 2021 di Kota Padang menurun dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut terlihat dari jumlah laporan polisi sebanyak 2.784 laporan pada 2020, dan sebanyak 1.104 laporan pada 2021
Dari jumlah laporan tersebut, selama 2021, dapat dirinci 173 kasus penganiayaan ringan, 149 kasus curat, dan 117 kasus penggelapan.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus tertinggi terdapat 597 kasus pencurian biasa, 550 kasus curat, dan 347 kasus penganiayaan ringan.
Baca Juga: Kecelakaan Lalin 2021 di Padang Meningkat, 59 Orang Tewas
Imran menambahkan, pada tahun ini, jumlah penyelesaian perkara naik dibandingkan 2020. “Dari 2.821 perkara pada 2020 menjadi 3.926 perkara yang selesai pada 2021. Persentasenya naik 355 persen,” ungkapnya. [fru]