25 Februari dalam Catatan Sejarah

Lampiran Gambar

Clay atau Muhammad Ali merebut gelar juara dunia kelas berat dengan menang TKO ronde 7 dari 15 ronde dari Sonny Liston di Florida. (Foto: Ist)

3. Tahun 1964 - Cassius Clay (sepekan sebelum berganti nama menjadi Muhammad Ali), meraih gelar Juara Dunia Tinju kelas Berat setelah juara bertahan Sonny Liston.

Clay lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat dan mulai berlatih tinju pada usia 12 tahun. Di usia 22, ia telah meraih juara pada Heavyweight World Championship dari Sonny Liston dalam pertarungan 25 Februari 1964.

Clay merebut gelar juara dunia kelas berat dengan menang TKO ronde 7 dari 15 ronde yang direncanakan atas Sonny Liston di Florida, Amerika Serikat. Liston mengalami cedera pada leher yang membuatnya mengundurkan diri dari pertandingan.

Tidak lama setelah itu, Clay memeluk agama Islam dan mengubah nama "budak"nya menjadi Muhammad Ali dan memberikan pesan kebanggaan ras untuk Afrika Amerika serta perlawanan terhadap dominasi putih selama Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika tahun 1960-an.

4. Tahun 1986 - Corazon Aquino dilantik sebagai presiden baru Filipina mengakhiri 20 tahun pemerintahan Ferdinand Marcos.

Maria Corazon Sumulong Cojuangco Aquino dikenal luas dengan 'Cory Aquino', adalah Presiden Filipina pada 1986 – 1992. Dialah wanita Asia pertama yang tampil sebagai presiden wanita di dunia. Wanita ini adalah istri dari tokoh oposisi yang populer, senator Benigno Aquino Jr.. Suaminya terbunuh sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Manila ketika kembali ke negaranya pada 21 Agustus 1983. Ia kemudian difigurkan oleh kalangan oposisi untuk menentang kekuasaan otokratik yang dilakukan Presiden Ferdinand Marcos.

25 Februari 1986 Corazon Aquino dilantik sebagai presiden baru Filipina mengakhiri 20 tahun pemerintahan Ferdinand Marcos.

5. Tahun 1992 - Pembantaian Khojaly: sekitar 613 penduduk sipil etnis Azerbaijan dibunuh oleh angkatan bersenjata Armenia dalam perang Nagorno-Karabakh.

Pembantaian Khojaly adalah pembantaian jumlah besar etnis Azerbaijan di kota Khojaly pada tanggal 25 Februari 1992 selama Perang Nagorno-Karabakh. Menurut Azerbaijan, Human Rights Watch dan pengamat internasional lainnya, pembantaian dilakukan oleh angkatan bersenjata Armenia dengan bantuan Regimen Rusia ke-366. Jumlah kematian akibat pembantaian ini adalah 613 penduduk, dengan 106 wanita dan 83 anak-anak.

Halaman:
Tag:

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Ingin Koneksi Sejarah Perjuangan di Sumbar - Sumut Dioptimalkan
Gubernur Mahyeldi Ingin Koneksi Sejarah Perjuangan di Sumbar - Sumut Dioptimalkan
Menbud Fadli Zon Ingin Museum PDRI di Koto Tinggi Jadi Ikon Museum Sejarah Indonesia
Menbud Fadli Zon Ingin Museum PDRI di Koto Tinggi Jadi Ikon Museum Sejarah Indonesia
Vasko Ruseimy Kunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Pesisir Selatan
Vasko Ruseimy Kunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Pesisir Selatan
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Hari Ini 1926, Padang Panjang Luluh Lantak Dihoyak Gempa dan Danau Singkarak Tsunami
Hari Ini 1926, Padang Panjang Luluh Lantak Dihoyak Gempa dan Danau Singkarak Tsunami
Mengenal Sosok Friedrich Silaban Perancang Masjid Istiqlal Jakarta
Mengenal Sosok Friedrich Silaban Perancang Masjid Istiqlal Jakarta