2 Buku Karya Anak Muda Minang Terbit Bulan ini, Siapa Saja Mereka

2 Buku Karya Anak Muda Minang Terbit Bulan ini, Siapa Saja Mereka

Buku Karya Ahmad Fuadi dan Heru Joni Putra

 

Image Attachment

Buku Karya Ahmad Fuadi dan Heru Joni Putra

Padangkita.com - Dua penulis muda Sumatera Barat meluncurkan karya terbaru mereka baru-baru ini, mereka adalah Ahmad Fuadi dan Heru Joni Putra.

Ahmad Fuadi merilis novel terbarunya "Anak Rantau" sedangkan Joni Heru Putra merilis buku kumpulan puisi berjudul "Badrul Mustafa Badrul Mustafa Badrul Mustafa".

Menurut Ahmad Fuadi, novel terbarunya terinspirasi dari karya Harper Lee "To King a Mockingbird". Secara ringkas, novel "Anak Rantau" bercerita tentang petualangan Hepi bersama Attar penembak jitu dan Zen yang penyayang binatang.

Semua tokoh ini bertualang mendatangi sarang jin, menghadapi lelaki bermata harimau, memburu biduk hantu, dan menyusup ke markas pembunuh.

Penuntasan novel ini membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni hampir 4 tahun pengerjaan. Setelah 'Negeri 5 Menara', Ahmad Fuadi merilis novel 'Ranah 3 Warna' (2011) dan 'Rantau 1 Muara' (2013). Di tahun 2014, dia juga meluncurkan 'Beasiswa 5 Benua'.

Sementara itu, dalam buku kumpulan puisi Joni Heru Putra memuat puisi-puisi pilihannya. Ada sekitar 40 puisi dalam bukunya tersebut.

Buku puisi ini mencoba menggali puisi-puisi yang naratif dengan mengembangkan beragam bentuk sastra, seperti pantun,syair, balada, rubaiyat, dan lain-lain. Puisi-puisinya juga mengeksplorasi dari tradisi sastra Minangkabau.

buku yang berisi 40 puisi itu tema yang diangkat pun beragam. Ada yang mengangkat masalah historis Perang Paderi, aspek spiritualitas hingga masalah tanah yang kerap dialami masyarakat pedesaan.

Esha Tegar Putra, Penulis dan sastrawan Sumatera Barat mengatakan kumpulan puisi yang ditulis oleh Heru Joni Putra merupakan sesuatu baru.  Menurutnya, Heru mencari pola baru dalam khasanah kesusastraan Minang lama, seperti pantun dan petatah petitih, terkadang gurauan.

"Heru memadukan pola khasanah sastra Minang dengan khasanah kesusastraan luar seperti balada," kata Esha kepada Padangkita.com, Kamis (13/07/2017).

Selain itu, 40 puisi Heru ini menurutnya digarap dengan serius melalui benang merah tokoh Badrul Mustafa dalam buku puisi pertamanya ini. Jadi, kumpulan puisi ini sangat menarik untuk menjadi bacaan.

Peluncuran buku yang digelar oleh Studio Hanafi dan didukung Penerbit Nuansa Cendekia, Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan PKJ TIM.

Tags:

Baca Juga

Novel Burung Kayu
Novel Burung Kayu: Meneroka Sastra Lisan Mentawai
Bahasa Indonesia pada Film
Bahasa Indonesia pada Film
160 Pembicara dari 30 Negara Tampil di Ubud Writers and Readers Festival 2017
160 Pembicara dari 30 Negara Tampil di Ubud Writers and Readers Festival 2017
Nasehat Papa Kepada Sastrawan Muda
Nasehat Papa Kepada Sastrawan Muda
Pengalaman Penulis Sumbar di Ubud, Digeledah Polisi Hingga Tawaran Radio Asing
Pengalaman Penulis Sumbar di Ubud, Digeledah Polisi Hingga Tawaran Radio Asing
2 Penulis Sumbar Ikuti Festival Sastra dan Seni Terbesar se-Asia Tenggara
2 Penulis Sumbar Ikuti Festival Sastra dan Seni Terbesar se-Asia Tenggara