106 Ekor Sapi di Pesisir Selatan Tertular PMK, Minat Masyarakat Berkurban Sapi Tetap Tinggi

106 Ekor Sapi di Pesisir Selatan Tertular PMK, Minat Masyarakat Berkurban Sapi Tetap Tinggi

Tim dari Dinas Pertanian Pessel saat mengecek kondisi salah satu sapi warga setempat. [Foto: Ist]

Painan, Padangkita.com - Pemkab Pesisir Selatan menyatakan sebanyak 106 ekor sapi di kabupaten itu tertular penyakit mulut dan kuku (PMK). Walau demikian, dinas terkait mengungkapkan, hal tersebut tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk menjadikan ternak sapi sebagai hewan kurban, malah tetap tinggi.

Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Sri Rita Satiawati mengatakan, dari 106 ekor sapi yang terkena penyakit PMK itu, sebanyak 17 ekor sudah dinyatakan sembuh.

"Ternak sapi yang terkena PMK itu tersebar di tujuh kecamatan. Di antaranya Kecamatan Airpura, linggo Sari Baganti, Ranah Pesisir, lengayang, Sutera, Batang Kapas, dan Kecamatan Koto XI Tarusan. Dari 106 ekor sapi yang terkena PMK itu, sebanyak 17 ekor telah sembuh," katanya, dilansir Padangkita.com, dari situs resmi Pemkab Pessel, Rabu (29/6/2022).

Dia menyampaikan, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat pemilik ternak, saat ini pihaknya telah mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 400 dosis.

"400 dosis itu telah kita distribusikan pada 4 Puskeswan yang wilayahnya belum terdampak PMK pada sapi. Diantaranya, di Puskeswan Wilayah Kecamatan Lunang, Silaut, Airpura, dan Wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan. Masing-masing wilayah itu distribusi vaksinnya sebanyak 100 dosis," ucapnya.

Perihal meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap PMK, pihaknya melalui petugas juga sudah turun ke sejumlah musala dan masjid.

"Karena saat ini akan memasuki Hari Raya Kurban, sehingga untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat apa itu PMK, kita sudah turun melakukan sosialisasi. Semua hewan kurban selain dilengkapi dengan Suket sehat, juga dibekali dengan dari mana sapi itu berasal," ucapnya.

Dia mengakui bahwa penyakit PMK di daerah itu tidak memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menjadi sapi sebagai hewan kurban.

Baca Juga: Cegah PMK saat Idul Adha, Pengeluaran SKKH Ternak di Pessel Wajib Lewati Karantina 14 Hari

"Saya katakan demikian, sebab berdasarkan pantauan di lapangan, minat masyarakat untuk menjadikan sapi sebagai hewan kurban tidak mengalami penurunan. Kalaupun terjadi pengurangan secara kuantitas, itu hanya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi semata. Rata-rata ternak sapi yang dikurbankan di daerah ini adalah ternak lokal dengan jumlah perkiraan mencapai 6.000 ekor," tutupnya. [*/isr]

Baca Juga

Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Pemprov Salurkan 534 Kg Beras dan Kebutuhan Logistik untuk Korban Banjir di Palangai Gadang
Pemprov Salurkan 534 Kg Beras dan Kebutuhan Logistik untuk Korban Banjir di Palangai Gadang
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025
Bupati Pessel Terpilih Hendrajoni Mengaku Tak Banyak Persiapan Jelang Retret di Lembah Tidar
Bupati Pessel Terpilih Hendrajoni Mengaku Tak Banyak Persiapan Jelang Retret di Lembah Tidar