Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Irwan Prayitno mengaku puas memimpin Sumbar selama 10 tahun karena bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu tanpa ada penundaan.
Padang, Padangkita.com - Jabatan Irwan Prayitno sebagai Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) akan segera berakhir 12 Februari 2021. Sepuluh tahun sudah ia menjadi orang nomor satu di Sumbar.
Selama menjabat, tentunya banyak kisah yang telah ia lalui, suka duka memimpin Sumbar yang didampingi Nasrul Abit sebagai Wakil Gubernur tentunya memiliki kesan-kesan tersendiri.
Dalam sebuah acara perpisahan yang digelar di Auditorium Gubernuran Sumbar, pentolan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menceritakan kisahnya selama 10 tahun memimpin Sumbar.
Dalam kesempatan itu, Irwan Prayitno mengawalinya dengan ucapan terima kasih dan mengapresiasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah terlibat membangun Sumbar.
Irwan Prayitno mengaku telah berupaya semaksimal mungkin memimpin Sumbar dalam rentang waktu 10 tahun terakhir.
"Sepuluh tahun memang tidak terasa. Kita sudah bekerja bersama-sama, ringan berat, siang dan malam, mengerjakan pekerjaan agar jangan sampai tertunda. Sampai sekarang tidak ada satu pun pekerjaan tertunda, semua tuntas," ujar Irwan dikutip dari rilis yang diterima Padangkita.com, Sabtu (6/2/2021).
Ditegaskan Irwan, selama memimpin Sumbar, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selalu mendukung semua kebijakan yang diberikannya.
Bahkan, Irwan mengeklaim, semua kegiatan, baik kerja di lapangan maupun rapat-rapat tidak satu pun yang tidak dihadirinya, meskipun dalam keadaan sakit.
"Alhamdulillah, sampai saat ini dari sekian puluh ribu kegiatan yang dibebankan kepada saya, tidak satu alasan pun saya tidak hadir karena sakit," ucapnya.
Tidak hanya itu, menurut Irwan, setiap acara yang dijadwalkan oleh ajudan selalu tepat waktu. Tidak ada yang menunda kegiatan dengan alasan terlambat. Ia mengaku selalu disiplin dan tepat waktu.
"Kalau kita bekerja sungguh-sungguh, hasilnya pasti maksimal. Bekerja dengan niat baik karena Allah, InsyaAllah kita diberikan kesehatan," ungkap Irwan.
Menjabat sebagai Gubernur Sumbar selama sepuluh tahun, Irwan Prayitno mengaku merasa puas, karena bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu tanpa ada penundaan, dan yang paling utama, adalah kepuasan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
Gubernur Sumbar yang dikenal gemar berpantun ini juga mengaku telah meraih berbagai penghargaan selama ia menjabat, baik tingkat nasional ataupun internasional. Menurutnya, ia selalu bekerja keras untuk mendapatkan kepuasan masyarakat.
"Bekerja siang dan malam, bahkan hari libur pun dipakai untuk bekerja, hanya untuk mendapatkan kepuasan dari masyarakat. Inilah yang membuat saya merasa puas. Kalau hasil, biarlah Allah yang menentukan. Silahkan masyarakat menilai, yang penting saya bekerja dengan benar dan sungguh-sungguh, itu kepuasan kita," paparnya.
Lebih lanjut, jelas Irwan, selama ia menjabat sebanyak delapan Opini WTP telah diraih Sumbar. "Yang paling membanggakan, Pemprov Sumbar telah meraih delapan Opini WTP secara berturut-turut dari BPK RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)," jelasnya.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno memperlihatkan piala dan piagam sebagai provinsi dengan TPID terbaik tahun 2020 dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI. [Foto: Humas Pemprov Sumbar]
Namun, jelas Irwan, penghargaan itu bukanlah tujuan utama dalam bekerja. Tapi, yang paling utama itu kepuasan masyarakat.
Lalu, percepatan dalam pelayanan juga dinilainya memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, peradaban dan lainnya.
"Jika kita diberikan penghargaan, tentu ini menjadi bukti bahwa apa yang telah dilakukan itu sesuai dengan koridornya," imbuhnya.
Atas pekerjaan yang baik dan memuaskan itu, kata Irwan, tentunya akan beradampak pada sektor-sektor lain dengan memberikan pelayanan yang cepat, prima, mudah dan ikhlas, maka seluruh aspek kehidupan juga akan lebih mudah.
Selanjutnya, Irwan menyebutkan semua ini merupakan berkat kerjasama dengan OPD tidak terkecuali bisa disebut satu per satu semangat yang luar biasa ini untuk mencari persoalan mencari solusi melakukan tindakan.
"Oleh karena itu dalam sepuluh tahun memimpin kami merasa puas, masih bisa mengendalikan diri, walaupun itu marah saya rasa tidak, cuman suara saya agak tinggi, itu adalah merupakan penekanan, agar pekerjaan cepat diselesaikan, kalau tidak hari besoknya paling lama sudah siap," katanya.
Saat itu, Irwan juga menyampaikan permintaan maafnya jika selama menjabat ia ada salah. "Mohon kami untuk dimaafkan, dan kamipun tidak ada menyimpan dendam atau kesal yang terpendam sedikit pun," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan masyarakat yang tergabung dalam sejumlah aliansi menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Sumbar. Mereka mempertanyakan kinerja Irwan Prayitno selama sepuluh tahun belakang. Mereka juga menilai, selama sepuluh tahun masa kepemimpinan Irwan Prayitno tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Wagub Sumbar Nasrul Abit Berangkat ke Mamuju Sulbar, Bawa Bantuan Rp500 Juta dan Rendang
berdasarkan evaluasi yang mereka lakukan, selama Irwan Prayitno menjabat, tidak terlihat pembangunan fisik di Sumbar. Hal tersebut menjadi dasar bagi mereka menduga bahwa Irwan Prayitno terindikasi menyelewengkan anggaran negara. [*/zfk]
