Pelacuran di Minangkabau Tahun 1933

Pelacuran di Minangkabau Tahun 1933

ILustrasi(Foto: historiosophy.ru)

Salah satu langkah untuk mengurangi pelacuran tersebut adalah dengan segera menikahkan anak perempuan yang berusia 16 tahun meskipun mereka tidak menyukainya.

"Satoe spreker voorstelken kaloe di dapet anak parempoean oesia 16 taon moesti lekas dikawinken, kendati marika tida menjoekai. Laen voorstel mengataken, kaloe satoe gadis maoe dinikahken, hendaklah lebih doeloe ditanja padanja siapa pemoeda jang diseokainja," Lanjut laporan itu lagi.

Baca juga: Pelacuran Menjadi Saingan Utama Wisata Halal di Kota Padang

Hasil rapat tersebut, menurut laporan dari Himalaya merupakan satu tindakan yang bagus untuk mengurangi dan memberantas pelacuran kala itu.

Hasil dari ini, Kerapatan beloem lagi dapet kepoetoesan dan dioendoerken di laen hari. Ini poen satoe tindakan jang bagoes djoega! (Himalaja)," tutup laporan tersebut.

Halaman:

Baca Juga

Tragedi Dini Hari di Indarung: Truk CPO Hantam Rumah, Dua Anak Balita Meninggal Dunia
Tragedi Dini Hari di Indarung: Truk CPO Hantam Rumah, Dua Anak Balita Meninggal Dunia
Koperasi Merah Putih dari Perspektif Ekonomi Politik
Koperasi Merah Putih dari Perspektif Ekonomi Politik
Perjuangan dan Posisi Tawar
Perjuangan dan Posisi Tawar
Surau Model untuk Generasi Z
Surau Model untuk Generasi Z
Lebaran di Sumbar: Ini Jadwal One Way Padang-Bukittingi dan Jam Operasi Tol Padang-Sicincin
Lebaran di Sumbar: Ini Jadwal One Way Padang-Bukittingi dan Jam Operasi Tol Padang-Sicincin
Semua Masjid di Perlintasan Jalan di Sumbar Diminta Buka 24 Jam Selama Momen Lebaran
Semua Masjid di Perlintasan Jalan di Sumbar Diminta Buka 24 Jam Selama Momen Lebaran