Jokowi Setuju Penerimaan Mahasiswa Baru PTN Dibatasi

Jokowi Setuju Penerimaan Mahasiswa Baru PTN Dibatasi

Jokowi foto bersama mahasiswa (Foto: setkab.go.id)

Lampiran Gambar

Jokowi foto bersama mahasiswa (Foto: setkab.go.id)

Padangkita.com – Presiden Joko Widodo menyetujui pembatasan penerimaan mahasiswa baru di perguruan-perguruan tinggi negeri, agar lebih fokus dan tidak semuanya diambil.

“Ada perguruan tinggi negeri yang mahasiswanya lebih dari 30.000, 40.000 orang,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Penutupan Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), di Kemala Ballroom, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Rabu (29/11/2017) sore.

Menurut Presiden, dirinya sudah menyampaikan mengenai perlunya pembatasan itu kepada Menristekdikti M. Nasir.

“Dan juga sudah dijawab, benar pak saya laksanakan, kita tunggu saja menteri nanti bergerak kapan,” ujarnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyoroti lambannya perguruan tinggi di tanah air dalam mengantisipasi perubahan global yang sangat cepat. Sudah lebih 30 tahun, menurutnya, jurusan di Fakultas Ekonomi tidak ada yang pernah berani berubah.

“Enggak ada yang berani membuka fakultas digital ekonomi, jurusan toko online jurusan retail manajemen, jurusan logistik manajemen, jurusan meme,” ucapnya.

Kepala Negara mengingatkan, bahwa paradigma ke depan harus diubah, kalau tidak ingin kita ditinggal. Di perguruan tinggi juga, lanjutnya, harusnya 50 persen lebih harusnya belajarnya di luar ruangan.

“Bisa di luar kampus, bisa di lapangan, bisa di perusahaan. Untuk apa ?, untuk mencari pengalaman,” kata mantan Walikota Solo itu.

Ia menegaskan, teorinya penting tetapi pengalaman yang lebih penting. Karena itu, ia menegaskan pentingnya mengajarkan pengajaran yang berbasis problem, pengajaran yang berbasis tantangan, pengajaran yang berbasis pengalaman, karena dunia berubah cepat sekali.

“Tantangannya selalu berubah-ubah kalau kita selalu belajar hal-hal yang teori, yang teori itu sudah usang, kasihan mahasiswanya, karena perubahannya cepat sekali” ucap Kepala.

Artinya, kata Jokowi, pengajaran yang berbasis tantangan, pengajaran yang berbasis problem, pengajaran yang berbasis lapangan, jauh lebih penting karena perubahan juga harus kita lihat di lapangan.

“Artinya, pimpinan perguruan tinggi wajib memberikan fasilitas, memfasilitasi dan mendukung pengembangan inovasi inovasi di perguruan tinggi,” kata presiden.

Soal pembiayaannya agar inovasi bisa berkembang ke dunia industri, tidak berarti harus semuanya dibiayai oleh perguruan tinggi.

Tetapi bisa dibiayai bersama dengan pihak swasta, pihak perbankan perusahaan packaging, perusahaan marketing, perusahaan logistik dan yang lain-lainnya.

 

Tag:

Baca Juga

Perkuat SDM, Ganjar Punya Program 1 Sarjana dalam 1 Keluarga Miskin
Perkuat SDM, Ganjar Punya Program 1 Sarjana dalam 1 Keluarga Miskin
Pemkab Pesisir Selatan Tingkatkan dan Percantik Akses Jalan Menuju Sekolah
Pemkab Pesisir Selatan Tingkatkan dan Percantik Akses Jalan Menuju Sekolah
YSO Adabiah Peringati HUT ke-108, Peningkatan Fasilitas terus Didorong
YSO Adabiah Peringati HUT ke-108, Peningkatan Fasilitas terus Didorong
Wujudkan SDM Tangguh Berkualitas Butuh Keseimbangan Imtak dan Intelektualitas
Wujudkan SDM Tangguh Berkualitas Butuh Keseimbangan Imtak dan Intelektualitas
Banyak Perundungan di Kalangan Pelajar, Nawacita Berbasis Pendidikan Karakter Dipertanyakan
Banyak Perundungan di Kalangan Pelajar, Nawacita Berbasis Pendidikan Karakter Dipertanyakan
Siswa MIN 3 Padang Toreh Prestasi di Olimpiade Sains GO
Siswa MIN 3 Padang Toreh Prestasi di Olimpiade Sains GO