Padang, Padangkita.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) tengah menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks di tengah persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat.
Selain kompetisi antar operator, sejumlah regulasi yang belum jelas dan munculnya pemain baru seperti Starlink turut mewarnai lanskap bisnis perusahaan.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, mengungkapkan bahwa industri telekomunikasi saat ini dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan.
"Persaingan semakin ketat, kebutuhan pelanggan terus berubah, dan munculnya teknologi baru seperti Starlink menghadirkan dinamika baru," ujar Marwan, Rabu (24/10/2024) malam.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah ketidakjelasan regulasi terkait beberapa isu krusial.
Mulai dari praktik RT/RW Net yang marak, kehadiran OTT yang menumpang di jaringan operator, hingga beban biaya regulasi yang semakin tinggi.
"Kondisi ini menciptakan ketidakpastian bagi pelaku industri dan berpotensi menghambat pertumbuhan," tambahnya.
Marwan menyoroti tingginya biaya regulasi yang harus ditanggung oleh operator telekomunikasi. "Beban pajak spektrum frekuensi yang terus meningkat secara signifikan berdampak pada peningkatan biaya operasional," jelasnya.
XL Axiata berharap pemerintah dapat merevisi kebijakan terkait biaya regulasi agar lebih seimbang dan tidak memberatkan operator.
XL Axiata juga mendorong pemerintah untuk menggelar lelang spektrum frekuensi yang lebih transparan dan terjangkau.
"Kami berharap pemerintah menetapkan harga awal yang wajar dan mekanisme lelang yang kompetitif," kata Marwan.
Hal ini akan mendorong investasi dalam pengembangan jaringan dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat.
Munculnya Starlink sebagai pemain baru di industri satelit internet turut menjadi perhatian XL Axiata.
"Kami menyambut baik kehadiran Starlink sebagai bagian dari upaya memperluas akses internet di Indonesia," ujar Marwan.
Namun, ia menekankan pentingnya pemerintah untuk menciptakan persaingan yang sehat dan adil antara operator terestrial dan satelit.
Marwan juga menyoroti pentingnya regulasi yang jelas untuk mengatur keberadaan OTT. "OTT mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari jaringan operator, namun tidak menanggung beban biaya yang sama," ujarnya.
Oleh karena itu, perlu ada aturan yang mengatur perlakuan yang setara antara operator dan OTT.
XL Axiata berkomitmen untuk memberantas praktik RT/RW Net yang merugikan operator, pelanggan, dan negara.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah ini," tegas Marwan.
Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini tengah berada di titik krusial. Tantangan yang kompleks membutuhkan solusi yang komprehensif.
Baca Juga: XL Axiata dan Smartfren Semakin Dekat, Merger Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
XL Axiata berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif, sehingga industri telekomunikasi dapat terus tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi masyarakat. [*/hdp]