Padangkita.com - Mewujudkan kota Padang sebagai kota cerdas bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menggelar rapat koordinasi (rakor) bidang kebencanaan.
Kepala BPBD Kota Padang, Edi Hasymi menyatakan rakor ini sangat penting karena menurutnya, inti dari penanggulangan bencana adalah meningkatkan kerjasama dan pola kerja tim. Sebab, penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendiri oleh BPBD kota Padang.
"BPBD kota Padang tidak bisa bekerja sendirian, harus bekerja dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada, serta melibatkan unsur-unsur dari masyarakat," katanya, Senin (13/11/2017).
Dalam kesempatan ini, BPBD kota Padang juga menandatangani perjanjian kerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan diperlukan keterlibatan semua pihak dalam penanganan bencana dan pengurangan resiko dengan meningkatkan koordinasi antar lembaga.
"Kerawanan terhadap bencana justru mendorong kita lebih meningkatkan pengetahuan, supaya siaga bencana dan terus melakukan upaya-upaya mitigasi yang lebih serius," ungkapnya.
Dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana, kota Padang juga memperkuat diri melalui kerjasama dengan beberapa negara luar, seperti China, New Zaland dan Jepang.
Kerjasama dengan tiga negara tersebut disamping dalam bidang penerapan teknologi konstruksi bangunan tahan gempa juga dalam melatih masayarakat cerdas dan tanggap bencana.
"Melalui kerjasama dengan beberapa kota di negara ini kita mengadopsi hal-hal yang lebih maju di bidang kebencanaan. Juga dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas bencana dan bangunan-bangunan yang ramah gempa," jelas Mahyeldi, seperti dikutip humas.
Rakor Kebencanaan kali ini bertujuan meningkatkan koordinasi dalam rangka mewujudkan Padang sebagai kota cerdas bencana.