Sumatera Barat bisa menjadi pionir dalam gebrakan baru di bidang pariwisata yang memiliki fasilitas digital
BERDASARKAN data yang dihimpun oleh We Are Social, sebuah agensi digital marketing internasional, pengguna internet di Indonesia selama setahun ini telah mengalami kenaikan. Mulai dari Januari 2015 hingga Januari 2016 terjadi kenaikan sebesar 15% pengguna internet. Tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia adalah sebesar 88 juta, dan 66 juta di antaranya adalah pengguna smartphone. Artinya, salah satu pendorong kenaikan pengguna internet di Indonesia adalah semakin menjamurnya penggunaan smartphone di masyarakat.
Angka pertumbuhan tersebut diperkirakan akan terus terjadi di tahun-tahun yang akan datang. Sebuah lembaga konsultan marketing, eMarketer, memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2018, jumlah pengguna smartphone di Indonesia akan tembus 100 juta pengguna.
Kondisi ini bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Saat berkenalan dengan seseorang, maka selain bertanya nomor handphone, biasanya juga akan ditanya apakah menggunakan whatsapp atau Line? Atau bahkan masih menggunakan Blackberry Messenger (BBM). Setelah berkenalan di dunia nyata, selanjutnya berkenalan lagi di dunia maya melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Path, dan media-media sosial lainnya. Penggunaan perangkat digital lengkap dengan fasilitas internet bukan sesuatu yang asing lagi bagi sebagian besar kita.
Fenomena inilah yang belum ditangkap oleh pariwisata Sumatera Barat. Dalam memasarkan produk-produk wisata, strategi yang dilakukan masih berkutat pada penyebaran informasi melalui media massa dan media sosial. Sementara ide untuk membuat fasilitas informasi wisata yang komprehensif, yang dapat diakses melalui smartphone, belum ada hingga saat ini.
Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya ingin mengajukan gagasan mengenai pembuatan dan peluncuran aplikasi Wisata Sumbar berbasis smartphone.
Jika aplikasi ini disusun dan diluncurkan, hal ini tentu akan sangat memudahkan wisatawan yang mengunjungi Sumatera Barat. Karena, wisatawan yang berkunjung pada suatu daerah saat ini bersifat high involvement. Artinya, sebelum mengunjungi suatu daerah untuk berwisata, biasanya turis akan mencari tau sebanyak-banyaknya informasi terkait dengan daerah yang akan dituju tersebut.
Lalu jika sudah ada aplikasi Wisata Sumatera Barat, kira-kira isinya bagaimana? Untuk menjelaskan gagasan tersebut, mari kita narasikan melalui seseorang wisatawan yang baru turun dari pesawat di Bandara Internasional Minangkabau, jika seandainya aplikasi yang dimaksud sudah terwujud.
Seorang turis baru saja turun dari pesawat. Sambil menunggu bagasi, ia melihat banner aplikasi Wisata Sumatera Barat yang dapat diunduh melalui perangkat android atau IOS. Melalui jaringan wifi yang tersedia di bandara, ia langsung mengunduh aplikasi tersebut. Sambil berjalan keluar pintu gerbang, ia sudah selesai memesan taksi, travel atau carter mobil.
Saat browsing dengan aplikasi tersebut, ia juga bisa melihat-lihat berbagai alternatif rute destinasi yang diinginkan sesuai dengan budget pribadi. Setelah menimbang-nimbang sebentar, ia memutuskan ingin ke Bukittinggi.
Melalui Global Positioning System (GPS) yang tertanam di dalam aplikasi tersebut, ia juga langsung mendapatkan informasi mengenai situs-situs penting yang akan ia lalui selama perjalanan dari BIM ke Bukittinggi. Dimana saja lokasi rumah makan, tempat beribadah, lokasi wisata seperti Lubuk Bonta, Air Terjun Lembah Anai dan lain-lain. Tentu saja lengkap dengan informasi singkat, serta berapa biaya karcis yang harus dibayarkan.
Begitu sampai di Bukittinggi ia turun di Jam Gadang. Aplikasi wisata Sumatera Barat tersebut di buka kembali. Ia bisa mengetahui dimana- saja lokasi-lokasi wisata terdekat, serta informasi mengenai cara mencapainya. Apakah dengan ojek, angkot, atau cukup berjalan kaki saja. Bagi wisatawan yang membawa kendaraan pribadi, aplikasi ini juga menyediakan informasi lokasi-lokasi parkir yang dapat dipilih.
Menjelang waktu siang, turis ini mulai lapar. Aplikasi tadi dibuka kembali. Dengan menekan pilihan kuliner, langsung tampil informasi daftar rumah makan, kafe dan warung yang ada di Bukittinggi. Masing-masing tempat makan tersebut dilengkapi dengan profil, daftar menu, harga makanan/ minuman dan lain-lain. Untuk menentukan pilihan, ia bisa membaca komentar orang-orang yang pernah makan di tempat-tempat tersebut. Jika malas membaca komentar, ia cukup melihat rating yang diberikan oleh pengguna saja. Maka ia jatuhkan pilihan kepada rumah makan yang memiliki rating 5.
Selama berwisata, setiap kali ia mengunjungi sebuah situs wisata, jika dibutuhkan, ia bisa memesan guide. Jika tidak, ia cukup membaca keterangan sejarah yang tersedia di aplikasi tersebut saja. Dan tentunya tidak lupa, setiap kali meninggalkan sebuah tempat wisata, ia akan meninggalkan komentar atau memberi rating. Sehingga pengunjung yang akan datang juga akan mendapatkan referensi.
Aplikasi tersebut sangat berguna bagi turis tersebut, hingga akhirnya ia selesai liburan mengelilingi Sumatera Barat. Aplikasi tersebut tentunya akan disimpan, sehingga jika ada informasi mengenai event-event tertentu, smartphone nya akan tetap menerima notifikasi.
Kira-kira demikian gambaran penggunaan aplikasi wisata Sumatera Barat yang saya maksudkan pada tulisan ini. Aplikasi wisata Sumatera Barat berbasis perangkat android atau IOS ini akan memanjakan para wisatawan yang berkunjung. Kemudahan mengakses informasi secara lengkap dapat dimulai bahkan sebelum ia berwisata. Selain itu, dengan adanya aplikasi ini, wisatawan yang merasa puas juga dapat secara otomatis men-share pengalamannya melalui media sosial yang dimiliki.
Pembuatan aplikasi ini juga menjadi respons Sumatera Barat dalam merespons kemajuan teknologi. Selain itu, Sumatera Barat bisa menjadi pionir dalam gebrakan baru di bidang pariwisata yang memiliki fasilitas digital.