
Dinas Kesehatan Kota Padang melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pasien diduga difteri, Kamis (21/12/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)
Padangkita.com - Merebaknya penyakit difteri di sejumlah wilaya di Indonesia membuat pemerintah Pesisir Selatan mengeluarkan imbauan kepada setiap puskesmas yang ada di kecamatan untuk melakukan pemantauan dini. Sebelumnya di duga satu orang diduga terinfeksi penyakit difteri dan dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Kabid penangulangan dan penyakit Dinkes Pessel Satria Wibawa mengatakan dinas kesehatan setempat telah melakukan pemantauan langsung dan memberikan vaksinasi kepada warga dan pemberian obat erythromychn. Vaksinasi diberikan kepada 28 orang warga yang diduga melakukan kontak dengan pasien diduga difteri.
"kita menurunkan 8 orang tenaga medis untuk melakukan pengecekan dan memberikan vaksinasi dan obat kepada keluarga dabn warga disekeliling keluarga pasien," katanya dikutip dari humas, Senin (15/01/2018).
Langkah ini diambil sebagai langkah untuk mencegah penularan penyakit difteri di kawasan tersebut. Pemberian obat erythromychn dilakukan pada masyarakat sedangkan para tenaga medis dilakukan vaksinasis rutin agar tidak tertular.
Menurutnya, penyakit Difteri adalah penyakit yang mematikan sehingga perlu penanganan yang serius. Ciri-ciri dan gejala difteri diantaranya pasien mengalami demam tinggi, tenggorokan terasa sakit dan susah menelan makanan. Selain itu, terdapat selaput putih di dalam tenggorokan jika diambil akan mengeluarkan darah.
"Jika terdapat gejala-gejala seperti itu silakan periksa diri ke pustu, pukesmas maupun rumah sakit. Agar cepat dilakukan pencegahaan," kata Satria.
Kabid Pelayanan Medis RSUD M. Zein Painan, Vera Kornita ditemui diruang kerjahnya menerangkan dugaan pasien yang terkena penyakit Difteri. Dengan kondisi tersebut, pihak rumah sakit RSUP. M.Zein Painan menyebut bahwa pasien memiliki gejala
Difteri dan kemudian harus dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
"Tetapi kami belum bisa memastikan. Karena kepastiannya harus melalui kultur dari apus tenggorokan," kata Kabid Pelayanan Medis RSUD M. Zein Painan, Vera Kornita.
"Jadi setelah diperiksa, baru bisa dipastikan bahwa pasien benar Difteri atau tidak, Hasil laboratorium dapat diketahui selama 1-2 minggu kedepan," jelasnya kemudian.