Padang, Padangkita – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Padang mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan dengan mengimbau masyarakat serta pengunjung untuk tidak memberikan uang kepada oknum tidak resmi di destinasi wisata. Upaya ini ditujukan untuk memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang dapat merusak citra pariwisata kota.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pihak dalam menjaga kondusivitas sektor pariwisata.
"Kami ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan pengunjung agar tidak memberikan uang atau imbalan dalam bentuk apa pun kepada pihak yang tidak memiliki identitas resmi (tidak berseragam) di lokasi wisata," ujar Yudi Indra Syani dalam keterangannya, Rabu (30/05/2025).
Ia menjelaskan bahwa langkah ini krusial untuk mencegah praktik pungli yang tidak hanya merugikan pengunjung secara finansial tetapi juga berpotensi mencoreng nama baik pariwisata Kota Padang.
Untuk memudahkan masyarakat dan wisatawan melaporkan dugaan pungli atau pelayanan yang tidak memuaskan, Dispar Padang telah menyediakan saluran komunikasi khusus.
"Apabila masyarakat atau pengunjung menemukan indikasi pungli atau pelayanan yang tidak sesuai, kami menghimbau untuk segera melaporkan ke Hotline Pengaduan Dinas Pariwisata Kota Padang melalui WhatsApp di nomor 0851-7406-2266," jelas Yudi.
Hotline ini, lanjutnya, tidak hanya untuk melaporkan pungli, tetapi juga dapat digunakan untuk menyampaikan keluhan lain terkait pariwisata atau memberikan masukan konstruktif bagi pengembangan sektor pariwisata di Padang.
Selain hotline WhatsApp Dispar, Yudi menambahkan bahwa masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan darurat terpadu. "Masyarakat juga bisa menghubungi Nomor 112 (Padang Command Center/PCC 112) sebagai pusat layanan darurat dan pengaduan," tuturnya.
Tidak hanya fokus pada pemberantasan pungli, Dispar Padang juga tengah merencanakan penataan bagi para pengamen yang sering beraktivitas di kawasan wisata, khususnya Pantai Padang. Langkah ini diambil agar keberadaan mereka dapat memberikan nilai tambah berupa hiburan, bukan justru mengganggu kenyamanan.
"Dispar akan bekerjasama dengan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) untuk mendata pengamen yang ada di Pantai Padang," ungkap Yudi.
Setelah pendataan, lanjutnya, akan dilakukan pembinaan lebih lanjut. "Selanjutnya akan diberikan pelatihan dan dibentuk grup musiknya, sehingga kehadiran pengamen di tempat wisata tidak mengganggu kenyamanan pengunjung, justru memberikan hiburan yang menarik dengan tampilan yang bagus," terangnya.
Serangkaian upaya ini, mulai dari pencegahan pungli hingga pembinaan pengamen, merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Padang dalam menyukseskan program unggulan (progul) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, yaitu "Jelajah Padang".
"Langkah ini merupakan aktivasi salah satu progul Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Jelajah Padang, yakni penataan Kawasan Pinggir Pantai dan Pengembangan Sektor Wisata" tegas Yudi.
Di akhir pernyataannya, Yudi Indra Syani kembali menegaskan komitmen dinas yang dipimpinnya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi.
Baca Juga: Permasalahan Pungli Parkir di Pantai Padang, Pemko Gelar Rapat Koordinasi
"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kenyamanan wisatawan. Mari bersama-sama menciptakan destinasi wisata yang aman, nyaman, dan bebas dari pungli," ajaknya, sembari mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam menjaga sektor pariwisata Kota Padang. [*/hdp]
