Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengusulkan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli atau yang lebih dikenal dengan Inyiak Canduang untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Mahyeldi menyebutkan, sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, telah beberapa kali diusulkan Pemprov Sumbar untuk segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam peringatan Milad ke-95 Perti, di Padang. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]
Menindaklanjuti harapan Gubernur Sumbar, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin memberikan respons positif dengan mengatakan Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan tokoh yang memiliki rekam jejak perjuangan yang nyata untuk kemerdekaan Republik Indonesia dan perkembangan dunia pendidikan bangsa.
Baca juga: Perjalanan Inyiak Canduang Jadi Pahlawan Nasional, Wapres Ikut Mendukung
"Saya mendukung usulan penetapan beliau Hadratus Syekh Sulaiman Ar-Rasuli sebagai pahlawan nasional," kata Wapres Ma'ruf yang disambut riuh tepuk tangan ribuan jemaah Perti dan tamu undangan yang memadati Auditorim Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam kesempatan itu, Wapres Ma’ruf menegaskan bahwa Syekh Sulaiman Ar-Rasuli selaku pendiri Perti memiliki garis keilmuan yang sama dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy'ari dan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, di mana sebelumnya kedua tokoh tersebut telah terlebih dahulu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Wapres Ma’ruf Amin menambahkan, gelar pahlawan nasional merupakan hak bagi setiap pejuang yang telah gugur, dan di masa hidupnya memang ikut berjuang demi meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Kemudian, memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti Inyiak Canduang memiliki peran pada gerakan Sumpah Pemuda dan kemerdekaan.
"Apalagi Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan Islam di Minangkabau ini perlu diangkat ke tingkat nasional," ungkapnya.
Diketahui, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli lahir pada 10 Desember 1871 dan wafat pada 1 Agustus 1970. Ia adalah seorang ulama Minangkabau yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Resmikan Museum Syekh Sulaiman Ar-Rasuli Inyiak Canduang
Organisasi ini kemudian terus tumbuh dan ikut berperan penting dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, sembari terus fokus dalam pengkaderan umat lewat wadah pendidikan Islam yang berlandaskan I’tikad Ahlussunnah wal Jama’ah dan Mazhab Syafi’iyah. [adpsb/pkt]