Simpang Empat, Padangkita.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) boleh saja berseteru di pusat, tetapi di Pasaman Barat (Pasbar) mereka justru kompak.
Bahkan kedua partai sudah mencapai kata sepakat untuk mengusung pasangan calon pada pemilikan kepala daerah (Pilkada) Pasbar 2020 ini.
"Pembicaraan kita dengan PKS sudah mencapai 80 persen," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Pasbar, Dedi Lesmana ketika berbincang dengan Padangkita.com, Selasa (16/6/2020).
Pembicaraan yang dimaksud Dedi adalah kesepakatan koalisi untuk mengusung Risnawanto dan Hamsuardi sebagai bakal calon bupati/wakil bupati pada Pilkada 2020.
"Antara PDI Perjuangan dan PKS sudah bisa sepakat, tetapi antara kedua kandidat masih tahap pembicaraan terkait siapa calon bupati dan siapa calon wakil bupati," ujar Dedi.
Baca juga: Setelah 2 Bulan, Makam Pasien Covid-19 di Pasaman Barat Dipindahkan, Ini Penyebabnya
Risnawanto adalah kader PDIP Pasbar yang bukan orang baru lagi di kancah perpolitikan Pasbar. Ia adalah wakil bupati Pasbar periode 2005-2010.
Sebelumnya Risnawanto adalah Ketua DPC PDIP Pasbar, dan kini tetap duduk sebagai dewan pembina DPC PDIP Pasbar. Sementara itu Hamsuardi dari PKS juga bukan orang baru dalam politik Pasbar.
Menurut Dedi, saat ini rakyat Pasbar membutuhkan pemimpin yang memiliki jaringan luas. "Kita butuh pemimpin yang bisa mengangkat ekonomi rakyat," ungkap Dedi yang juga anggota DPRD Pasbar.
Terkait peluang pada Pilkada Pasbar kali ini, PDIP sendiri memiliki empat kursi di DPRD dengan total 16.700 perolehan suara sah pada pemilihan legislatif 2019 lalu. PDIP di Pasbar merupakan partai dengan perolehan suara nomor lima terbanyak.
Dengan jumlah empat kursi PDIP butuh empat kursi lagi untuk memenuhi syarat pencalonan 20 persen dari total kursi DPRD Pasbar yang 40 kursi. Meski sudah berkoalisi dengan PKS, tetapi tetap belum cukup untuk mengusung calon, karena PKS hanya punya tiga kursi di DPRD.
Pada Pilkada sebelumnya, PDIP juga mengusung Risnawanto berpasangan dengan Zulkenedi Said dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pasangan ini meraih posisi urutan ke dua dari tiga pasang calon yang bertarung waktu itu. [rom/pkt]