Padang, Padangkita.com – Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy menyatakan Sumbar berpotensi menjadi provinsi pusat konservasi satwa terbanyak di Indonesia. Sebab, Sumbar sangat kaya keanekaragaman satwa liar yang langka hingga endemik.
Saat ini, kata Audy, Sumbar menjadi satu-satunya daerah yang memiliki pusat konservasi harimau sumatra di Indonesia yang berada di Dharmasraya. Kecuali itu, masih banyak potensi konservasi lainnya seperti murai batu, rusa dan hewan endemik di Kepulauan Mentawai.
"Terus terang saya baru tahu kalau Sumbar punya pusat konservasi harimau sumatra dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Banyak masyarakat yang mungkin belum tahu, ini suatu potensi," kata Audy ketika membuka talkshow, pameran foto dan peluncuran buku konflik manusia-harimau, dengan tajuk "Nagari Ramah Harimau" di Padang, Kamis (13/1/2022).
"Cita-cita saya Sumbar bisa jadi pusat konservasi hewan terbanyak di Indonesia. Saya yakin bisa, karena keanegaragamannya luar biasa. Ditambah lagi Kita punya empat hewan endemik di Mentawai," ulas Audy.
Beberapa konservasi lain yang bisa dibuat di Sumbar, menurut Audy, adalah konservasi burung murai batu atau kucica hutan (Copsychus malabaricus). Meskipun tidak termasuk dalam satwa yang dilindungi, namun populasinya banyak di Sumbar dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Oleh sebab itu, dia berharap dukungan dari seluruh pihak untuk ikut menjaga kelestarian alam yang pada akhirnya juga bisa menjadi ekowisata dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal tanpa harus merusak ekosistem dan habitat satwa.
Khusus Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) di Dharmasraya, lanjut Audy, juga potensial untuk pengembangan wisata minat khusus eco edu tourism. Terutama tentang bagaimana mengenalkan segala hal tentang harimau sumatra kepada kalangan remaja dan mahasiswa.
Baca juga: Harimau Sumatra Betina yang Tertangkap di Salareh Aia Diberi Nama ‘Puti Maua Agam’
Dalam acara yang diadakanr oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar itu, hadir Sekretaris Dirjen KSDAE Kementerian LHK, Suharyono, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Wabup Pasaman Sabar HS, Kadis Kehutanan Sumbar Yozarwardi, Kadis Peternakan Erinaldi serta akademisi dari Universitas Andalas. [*/pkt]