Visualisasi Cagar Budaya di Kota Padang

Padang, Padangkita.com - Cagar budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa yang sangat penting dan harus dilindungi undang-undang.

Tampilan titik lokasi yang telah dibuat pada google my maps. [Foto: Ist]

Padang, Padangkita.com - Cagar budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa yang sangat penting. Jadi, keberadaannya harus dilindungi melalui peraturan perundang-undangan.

Karena sebagai kekayaan yang penting bagi bangsa, tentu cagar budaya yang ada harus dijaga dan dilestarikan agar dapat bertahan. Jangan sampai cagar budaya itu hanya tinggal sejarah tanpa ada bukti fisik.

Candi Borobudur misalnya, jika tak dirawat seperti sekarang, maka generasi sekarang hanya mendapatkan cerita dan sejarahnya saja tanpa melihatnya secara langsung.

Di Indonesia terdapat banyak cagar budaya yang tersebar di berbagai daerah. Berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terdapat 99.458 cagar budaya yang didaftarkan pada Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya hingga tahun 2021.

Dari jumlah itu, belum semuanya yang diverifikasi. Dilihat dari situs resmi Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/rekap, hanya 49.771 saja yang telah diverifikasi dan sebanyak 129 yang ditetapkan sebagai cagar budaya per 2018.

Karena banyaknya jumlah cagar budaya di Indonesia, penulis tertarik ingin memvisualisasikan sebaran cagar budaya itu. Namun, untuk pertama kali, penulis mencobanya pada satu daerah yaitu sebaran cagar budaya di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Sebaran cagar budaya ini akan divisualisasikan pada google maps berupa titik lokasi cagar budaya dan juga menampilkan gambar atau foto cagar budaya serta deskripsi singkat cagar budaya itu sendiri.
Visualisasi ini bertujuan untuk mempermudah setiap orang yang ingin mencari lokasi untuk mengunjungi cagar budaya tersebut. Sebab, hasilnya nanti dapat dipergunakan sebagai petunjuk arah dan juga gambaran awal terkait cagar budaya ini bagi setiap orang.

Sementara itu, penulis memilih untuk memvisualisasikan sebaran cagar budaya di Kota Padang karena kota ini merupakan salah satu daerah bersejarah di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatra Barat.

Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra sekaligus ibu kota Provinsi Sumatra Barat. Kota ini dulunya memiliki pelabuhan terbesar sehingga menjadi gerbang utama di barat Indonesia.

Di pelabuhan itu bangsa dari luar masuk ke Kota Padang dan ke sejumlah daerah lainnya di Sumatra Barat termasuk raksasa VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Masa pendudukan Belanda dan Jepang di Sumatra Barat juga melalui pelabuhan ini.

Oleh karena itu di Kota Padang banyak terdapat peninggalan bersejarah dari bangsa lain seperti gudang VOC, bangunan peninggalan Belanda, dan benteng pertahanan Belanda dan Jepang saat penjajahan.

Selain itu, juga banyak peninggalan lokal karena Kota Padang merupakan daerah rantau dari daerah Luhak (disebut daerah asal) oleh masyarakat Minangkabau.

Di Sumbar sendiri terdapat 526 cagar budaya yang tersebar di 19 kabupaten/kota. Jumlah itu dapat dilihat pada situs resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/.

Dari total keseluruhannya, cagar budaya terbanyak tersebar di Kabupaten Tanah Datar, yaitu sebanyak 68 cagar budaya, dan paling sedikit di Kota Solok. Sementara di Kota Padang terdapat 52 cagar budaya.

Berikut langkah-langkah visualisasi sebaran cagar budaya di Kota Padang menggunakan google maps. Langkah itu mulai dari proses pengambilan data hingga penayangan hasil visualisasi.

Mendapatkan Data

Langkah pertama untuk membuat visualisasi lokasi cagar budaya pada google maps yaitu harus memiliki data lengkapnya terlebih dahulu, yakni nama cagar budaya budaya itu sendiri serta lokasi lengkapnya.

Sebetulnya data tersebut telah tersedia secara terbuka pada situs resmi BPCB Sumbar, http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/. Situs itu menyajikan data cagar budaya di Sumbar beserta lokasinya. Tinggal bagaimana cara memperolehnya.

Lampiran Gambar

Tampilan halaman utama situs BPCB Sumbar. [Foto: Ist]

Untuk memperoleh data cagar budaya yang diinginkan, pada tampilan utama situs resmi BPCB seperti yang terlihat pada gambar di atas, arahkan kursor dan klik pada jendela “DATA CAGAR BUDAYA”. Lalu akan tampil beberapa pilihan dan klik pada pilihan “Daftar Cagar Budaya”, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan jendela “DATA CAGAR BUDAYA”.

Setelah diklik maka akan tampil halaman baru. Pada halaman tersebut scroll ke bawah hingga bertemu daftar pilihan, lalu klik pada “Daftar Cagar Budaya Provinsi Sumatra Barat”, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan halaman “Daftar Cagar Budaya”.

Setelah diklik akan tampil tabel daftar cagar budaya di Sumatra Barat dalam format PDF, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan data cagar budaya dalam format PDF.

Data ini dapat diunduh langsung. Namun, untuk pengolahan lebih lanjut, data di atas harus dipindahkan terlebih dahulu ke format excel.

Dalam hal ini ada dua langkah yang dapat dilakukan, yaitu data tersebut di convert dari format PDF ke excel menggunakan aplikasi atau website yang tersedia atau dengan cara memindahkannya secara manual.

Agar lebih mudah, dalam hal ini pengambilan datanya dilakukan dengan cara yang kedua, yaitu memindahkan semua data secara manual ke excel. Aplikasi yang digunakan yaitu google sheet.

Pembersihan Data

Google sheet digunakan untuk mengolah data yang didapatkan, yaitu untuk membersihkan data dan memilahnya berdasarkan lokasi sebelum dibuatkan visualnya pada google maps.

Untuk membuka google sheet dapat dilakukan dengan langkah berikut. Pertama, login ke akun gmail pada pada peramban google chrome atau perambahan sejenisnya, lalu arahkan kursor ke google aplikasi dan scroll ke bawah hingga bertemu aplikasi “sheet”, lalu klik aplikasi tersebut. Berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan halaman utama perambahan google.

Kedua, pada halaman utama google sheet, klik ikon tambah (+) pada bagian kanan bawah untuk memulai, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan halaman utama google sheet.

Setelah itu akan tampil lembaran sel kosong dengan nama worksheet “Untitled Spreadsheet”. Nama worksheet dapat diubah sesuai keinginan, caranya arahkan kursor ke bagian kiri atas dan klik sekali pada tulisan “Untitled Spreadsheet”. Dalam hal ini diganti dengan nama “Pemetaan cagar budaya di Sumatra Barat”, berikut tampilannya sebelum namanya diubah:

Lampiran Gambar

Tampilan lembaran sel kosong google spreadsheet.

Berikut tampilannya setelah namanya diubah serta data cagar budaya yang didapat telah disalin ke google sheet:

Lampiran Gambar

Tampilan data cagar budaya yang telah dipindahkan secara manual ke google spreadsheet.

Langkah selanjutnya, setelah semua data disalin, pembersihan mulai bisa dilakukan. Namun sebelum itu, tabelnya perlu dirapikan terlebih dahulu karena banyak tulisan yang tertutup garis batas. Caranya cukup arahkan kursor ke bagian kolom yang ingin dirapikan. Contohnya, jika ingin membersihkan kolom A, arahkan kursor ke kolom A tepatnya pada sel A kemudian klik untuk memblok kolom yang ingin dirapikan, berikut tampilannya setelah diblok:

Lampiran Gambar

Tampilan tabel sebelum dirapikan.

Kolom yang diblok akan berubah warna menjadi biru. Untuk merapikan cukup arahkah kursor ke garis batas di sel A dan akan muncul ikon panah kanan, lalu klik dua kali, berikut tampilan keseluruhan kolom yang telah dirapikan:

Lampiran Gambar

Tampilan tabel yang telah dirapikan.

Data yang dibersihkan atau yang dihapus yaitu data yang tidak diperlukan, yakti kolom nomor inventaris, kelengkapan data, jupel, keterangan, dan kode. Selain itu, sel alamat juga dihapus agar menjadi satu merger.

Caranya cukup memblok kolom yang ingin dihapus seperti langkah di atas kemudian klik tanda panah ke bawah yang terdapat pada bagian paling atas kolom, maka akan tampil menu pilihan, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu edit google sheet.

Pada menu yang tampil klik menu hapus kolom, berikut tampilannya setelah semua data yang tidak diperlukan telah dihapus:

Lampiran Gambar

Tampilan tabel setelah sebagian data yang tidak diperlukan dihapus.

Karena pada data yang didapat tak ada data lokasi cagar budaya berdasarkan kabupaten/kota, maka terlebih dahulu tambahkan data tersebut. Langkahnya sama dengan cara di atas, namun pada menu yang tampil klik menu “Sisipkan 1 kolom di kanan”, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu edit google sheet.

Setelah diklik maka akan keluar kolom baru, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan kolom baru yang kosong pada tabel.

Berikut tampilan tabel yang telah ditambahkan dengan data kabupaten/kota dan juga telah dibersihkan:

Lampiran Gambar

Tampilan data cagar budaya di Sumbar.

Membuat Tabel Pivot

Tabel pivot berfungsi untuk mempermudah penulis untuk memilah data cagar budaya tersebut berdasarkan lokasinya. Baik berdasarkan kabupaten/kota, kecamatan hingga nagari. Tabel pivot ini digunakan karena visualisasi yang buat untuk wilayah Kota Padang, sedangkan datanya se Sumatra Barat.

Cara membuat tabel pivot langkahnya yaitu, arahkan kursor ke jendela “Data” lalu klik dan akan muncul sejumlah pilihan menu dan klik di menu “Tabel pivot”, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu pada jendela “Data” di google sheet.

Setelah diklik akan tampil menu sebagai berikut:

Lampiran Gambar

Tampilan kolom buat tabel pivot.

Pada kolom yang tampil, klik buat untuk langkah selanjutnya. Setelah diklik maka akan tampil halaman seperti berikut:

Lampiran Gambar

Tampilan tabel pivot

Dari tabel pivot ini dapat dilihat daftar cagar budaya yang ada di Kota Padang. Caranya pada jendela “Editor tabel pivot”, tambahkan kolom kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan cagar budaya pada menu “Baris”, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan editing tabel pivot google sheet.

Kemudian, agar tabel yang tampil hanya cagar budaya di Kota Padang, pada menu “Filter” di jendela “Editor tabel pivot” hilangkan semua centang pada kabupaten/kota lain selain Kota Padang, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan editing tabel pivot google sheet.

Membuat Visualisasi

Langkah pertama sebelum ke google maps terlebih dahulu proses visualisasi dibuat di google my maps. Caranya buka google my maps pada peramban google chrome atau klik link https://www.google.com/maps/about/mymaps/, maka akan keluar tampilan awalnya sebagai berikut:

Lampiran Gambar

Tampilan awal google my maps.

Kemudian klik mulai dan akan tampil dashboard my maps. Namun sebelum masuk pastikan telah login terlebih dahulu agar bisa membuat maps sendiri. Berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan dashboard editor google my maps.

Untuk memulai membuat visualisasi, arahkan kursor ke “+BUAT PETA BARU”, maka akan keluar tampilan maps sebagai berikut:

Lampiran Gambar

Untuk membuat titik lokasi cagar budaya pada google my maps langkahnya cukup sederhana. Karena umumnya cagar budaya yang ada telah terdaftar pada google my maps, sehingga tinggal memasukkan nama cagar budaya ke mesin pencarian. Sebagai contoh dalam hal ini akan dimasukkan nama cagar budaya Masjid Raya Ganting di Kota Padang, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan peta google my maps

Berikut tampilannya hasil pencariannya:

Lampiran Gambar

Tampilan hasil pencarian pada google my maps

Setelah tampilan tersebut keluar, arahkan kursor ke bagian “+ Tambahkan ke peta” yang berada tepat berada di atas titik lokasi yang berwarna hijau, berikut tampilannya setelah diklik:

Lampiran Gambar

Tampilan menu tambahkan lokasi.

Titik lokasi yang semua berwarna hijau akan berubah menjadi warna biru. Ikon titik lokasi tersebut dapat diubah berdasarkan keinginan, begitu juga namanya. Caranya klik ikon seperti gambar berikut:

Lampiran Gambar

Tampilan menu ubah warna dan ikon titik lokasi.

Setelah diklik maka akan tampil pilihan warna dan beberapa pilihan ikon, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu pilihan warna ikon titik lokasi.

Berikut tampilannya setelah diubah:

Lampiran Gambar

Tampilan setelah ikon dan warta titik lokasi di ubah.

Untuk mengubah nama, cukup mengklik ikon “edit” yang berada di sebelah kanan ikon “model”. Setelah diklik akan keluar kolom untuk mengubah nama, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu ubah judul titik lokasi.

Selain mengubah nama, pada titik lokasi tersebut juga dapat ditambahkan deskripsi terkait cagar budaya tersebut. Caranya klik kolom kosong yang berada tepat di bawah kolom perubahan nama. Berikut tampilannya telah namanya diubah dan ditambahkan sedikit deskripsi:

Lampiran Gambar

Tampilan menu tambah deskripsi pada titik lokasi.

Berikut tampilannya setelah nama baru dan deskripsi telah disimpan:

Lampiran Gambar

Tampilan deskripsi yang dibuat pada titik lokasi.

Selain mengubah mengubah nama dan menambahkan deskripsi, pada setiap titik lokasi cagar budaya yang dibuat pada aplikasi ini juga dapat ditambahkan foto atau gambar. Dalam hal ini, foto yang diunggah merupakan orisinil hasil jepretan dari penulis.

Caranya klik ikon foto yang yang terdapat pada sebelah kanan ikon “edit” seperti di atas, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu tambah gambar atau foto pada titik lokasi.

Berikut tampilannya setelah diklik:

Lampiran Gambar

Tampilan menu unggah foto pada titik lokasi.

Pada kolom yang tampil, klik “pilih file dari perangkat anda” yang berwarna biru yang berada tepat di tengah. Setelah diklik maka akan diarahkan ke file explorer, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan file explorer untuk unggah foto atau gambar.

Selanjutnya pilih foto atau gambar yang ingin diunggah. Berikut tampilannya setelah foto atau gambar telah diunggah dan disimpan:

Lampiran Gambar

Tampilan titik lokasi yang telah ditambahkan foto atau gambar.

Langkah-langkah serupa dapat dilakukan untuk membuat titik lokasi semua cagar budaya yang akan dibuat pada aplikasi google my maps. Dalam hal ini telah dicoba untuk membuat semua titik cagar budaya yang berada di Kota Padang dengan total 52 titik lokasi. Hasilnya dapat dilihat pada link https://www.google.com/maps/d/edit?hl=id&mid=1PrJRzcftl_KL_X-4vtWWmtKNxFKB7Zg3&ll=-0.9429561733559244%2C100.35634356079099&z=15 atau seperti tampilan berikut:

Lampiran Gambar

Tampilan titik lokasi yang telah dibuat pada google my maps.

Berikut tampilan jika salah satu titik diklik:

Lampiran Gambar

Tampilan titik lokasi jika diklik.

Menampilkan di Google Maps

Setelah visualisasinya selesai dikerjakan di google my maps, langkah selanjutnya menambahkan titik lokasi tersebut ke google maps. Langkah pertama, buka google maps pada perambahan atau klik link https://www.google.com/maps/, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan awal google maps dibuka melalui desktop.

Selanjutnya arahkan kursor dan klik pada tombol menu atau garis tiga pada pojok kiri atas, lalu klik menu “Tambahkan tempat” dan akan muncul jendela baru, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan menu tambahkan tempat di google maps.

Pada jendela yang muncul, isi data dengan lengkap, mulai dari nama yaitu nama cagar budaya itu sendiri, kategori yaitu pelestarian situs peninggalan, dan alamat yaitu lokasi cagar budaya itu berada.

Berikut tampilannya setelah diisi dengan cagar budaya Eks Europeesche Lagere School Padang (SMA 1 Padang) yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia:

Lampiran Gambar

Tampilan menu tambahkan tempat di google maps.

Setelah diisi, klik tombol kirim, maka setelah itu akan tampil balasan dari google maps, berikut tampilannya:

Lampiran Gambar

Tampilan balasan sesaat setelah menambahkan tempat di google maps.

Hal serupa juga dilakukan untuk memasukkan cagar budaya lainnya yang ada di google my maps ke google maps. Dengan memasukkan titik lokasi cagar budaya di google maps ini, setiap orang dapat mengaksesnya dengan mudah untuk menemukan petunjuk jalan menuju ke lokasi.

Selain itu, link my maps juga dapat dibagikan ke publik. Fungsinya sama, yaitu bisa menjadi petunjuk arah menuju lokasi. Bedanya, my maps ini hanya dapat diakses oleh setiap orang yang memiliki linknya.

Namun yang menjadi pembeda adalah, pada my maps telah dipetakan cagar budaya apa saja yang ada di Kota Padang dan memudahkan orang untuk mengaksesnya. Selain itu juga terdapat gambar dan deskripsi cagar budaya itu.

Kemudian, sebaran cagar budaya di Kota Padang ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut alias ditambahkan jika ada cagar budaya yang belum terdata. Selain itu juga dapat dkembangkan ke daerah lain yang ada di Sumatra Barat atau bahkan cagar budaya di Indonesia. [mfz/zfk]


Lampiran:

Link data cagar budaya di Sumatra Barat pada google sheet: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1IWR15f-FP5qx76CRiFsp5ujJBViiBlsSEIWm2QrmL78/edit#gid=0

Link sebaran cagar budaya di Kota Padang pada google my maps: https://www.google.com/maps/d/edit?hl=id&mid=1PrJRzcftl_KL_X-4vtWWmtKNxFKB7Zg3&ll=-0.948001165658829%2C100.36237157704215&z=19

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako