Muaro Sijunjung, Padangkita.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sijunjung mulai menemukan titik terang tentang muasal virus Corona yang menginfeksi delapan orang di klaster Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muaro Sijunjung.
Virus Corona diduga dibawa oleh Kepala Lapas sendiri, yang akhirnya menyebar ke tujuh pegawai Lapas. Informasi ini terungkap setelah tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sijunjung menelusuri perjalanan masing-masing yang terinfeksi.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sijunjung, Rizal Efendi membeberkan, Kepala Lapas sempat berkunjung ke Kota Padang selama libur Lebaran.
"Kalapas sendiri dilaporkan sempat berkunjung ke RSUP M. Djamil Padang dan ditengarai terlibat kontak dengan seseorang yang berstatus OTG (orang tanpa gejala)," kata Rizal yang juga Kepala Dinas Kominfo Sijunjung, Kamis (28/5/2020).
Sebelumnya, seorang pengunjung Lapas dari Kepulauan Mentawai sempat dicurigai sebagai pembawa virus Corona pertama. Namun setelah di-tracing dan menjalani tes swab, semua yang berhubungan dengan warga Mentawai itu negatif Covid-19.
Ibu Kota Sijunjung Jadi Lengang
Sementara itu, sehari setelah berubahnya status Kabupaten Sijunjung menjadi zona merah menyusul dikonfirmasinya delapan warga positif Covid-19, suasana Ibu Kota Sijunjung, Muaro Sijunjung, menjadi lengang.
Pantauan Padangkita.com di sepanjang Jalan M. Yamin, atau tepatnya pusat ibu kota tak terlihat keramaian warga berlalu lalang.
Baca juga: PSBB di Sumbar Diperpanjang Hingga 7 Juni, Bukittinggi Disetujui New Normal
Aktivitas masyarakat di luar rumah juga terlihat agak sepi. Kedai dan toko-toko yang berada di pinggir jalan tampak lengang.
Rupanya, informasi delapan petugas Lapas terpapar Covid-19 langsing beredar luas di tengah masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran warga. Ros, 45 tahun, salah satu pedagang di Muaro Sijunjung mengaku takut berjualan karena khawatir terpapar virus Corona.
Apalagi, kata Ros, ada informasi yang menyebutkan sejumlah warga Muaro Sijunjung diam-diam membandel berkunjung ke daerah zona merah, salah satunya ke Kota Padang.
"Untuk sementara lebih baik tidak jualan dari pada nanti tertular, karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus Corona itu. Apalagi ada isu di sini saat Lebaran ada warga yang pergi ke Padang," ujar Ros kepada Padangkita.com, Kamis (28/5/2020).
Menanggapi kondisi itu, Rizal Efendi mengingatkan agar warga tak perlu takut berlebihan.
"Masyarakat jangan pula merasa takut berlebihan, yang terpenting tetap berhati-hati, jaga jarak aman, serta selalu pakai masker," ingat Rizal. [hen]