Berita viral terbaru: Penculikan kain kafan milik ibu muda yang meninggal setelah melahirkan di Jombang, diduga untuk penglaris
Padangkita.com - Seorang pencuri kain kafan di makam ketahuan oleh warga. Terang saja kejadian ini mengejutkan warga Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Minggu (20/9/20).
Kemudian peristiwa ini diunggah oleh pemilik akun Khusnul Irfan Fauzi di grup facebook Warga Jombang.
Pusara yang menjadi target dari pencurian itu yaitu pusara Almarhumah Anis Purwaningsih, warga Desa Kesamben yang baru meninggal pada Sabtu (19/9/20).
Jenazah Anis dimakamkan di pemakaman umum Dusun Padar, Desa Kesamben pada hari kematiannya. Tak disangka, sehari kemudian, kondisi pusaranya sudah terbongkar.
Ketika diperiksa, kain kafan jenazah sudah hilang. Sementara jenazahnya sendiri masih dalam keadaan utuh.
"Tadi diketahui pukul 5 menjelang magrib. Yang mengetahui warga saat ziarah," jelas Kholiqur Rasyidin, tokoh agama setempat dikutip dari Merdeka.
Baca juga: Pria Pembeli Celana Dalam Dinar Candy Ini Ternyata Punya Permintaan Khusus
Saat ditemukan warga, kondisi pusara Anis sudah tergali. Sementara itu, di sekitar makam ditemukan sebuah piring makan berbahan seng, yang diduga digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya.
Warga yang mengetahui peristiwa pencurian kain kafan itu kemudian melapor kepada pemerintah desa setempat.
"Kain kafannya yang hilang. Untuk jenazah masih utuh, tali kafannya juga masih utuh. Jadi hanya dua kain kafan yang hilang dan bajunya," lanjut Kholiqur.
Setelah pencurian itu, jenazah sudah kembali dimakamkan oleh keluarga dan warga setempat. Lokasi makam Anis sendiri bersebelahan dengan makam bayinya yang meninggal usai dilahirkan.
Sang bayi meninggal sehari sebelum Anis meninggal, atau pada Jumat (18/9).
Kini, sekitar makam Anis dan bayinya diberi garis polisi. Sedangkan, pelaku pencurian kain kafan sendiri masih belum diketahui.
"Dari pihak keluarga sudah diikhlaskan. Pihak pemerintah desa sudah laporan ke polisi," pungkas Kholiqur.
Polisi sendiri menghentikan penyelidikan pembongkaran makam dan pencurian kain kafan tersebut. Karena keluarga ibu muda tersebut tidak menuntut pihak manapun.
"Sementara dari pihak keluarga tidak ingin, tidak menuntut sama siapa-siapa," kata Kapolsek Ngoro AKP Yanuar Tri Sanjaya dikutip dari Kompas.
Oleh sebab itu, lanjut Yanuar, pihaknya menghentikan penyelidikan kasus ini. "Dari keluarga tidak menginginkan, tidak meneruskan untuk menuntut pada siapa pun," tegasnya.
Kafan yang dicuri menurut praktisi spiritual disebut terkait ritual untuk mencari pesugihan atau pelaris.
"Itu larinya ke spiritual hitam, salah satunya untuk pesugihan atau pelaris toko, dagang dan lain-lain," kata praktisi spiritual Ki Gondho Sukmo.
Baca juga: Ini 7 Gejala Baru Tanda Terinfeksi Virus Corona
Pelaku yang mencari pesugihan atau pelaris dagangan, lanjut Ki Gondho, biasanya mempunyai perjanjian dengan paranormal dan jin. Pelaku diminta melengkapi syarat untuk ritual berupa kain kafan ibu yang meninggal karena melahirkan. [*/son]