Padang, Padangkita.com – Kota Padang, yang terletak di kawasan rawan gempa dan tsunami, terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, terutama generasi muda.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah simulasi evakuasi bencana yang baru-baru ini digelar di Ummah Islamic Learning Center.
Simulasi ini melibatkan ratusan siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Dengan penuh semangat, mereka mengikuti setiap tahap simulasi, mulai dari merasakan guncangan gempa hingga melakukan evakuasi menuju tempat yang aman.
Saat alarm gempa berbunyi, anak-anak dengan sigap berlindung di bawah meja, mengikuti arahan guru, dan kemudian berbaris rapi untuk menuju titik kumpul.
"Tujuan utama simulasi ini adalah untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana sejak dini," ujar Orlando, Supervisor bidang Pusdalop BPBD Kota Padang, dikutip Kamis (26/9/2024).
"Dengan mengetahui cara menyelamatkan diri, anak-anak tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga dapat membantu orang lain saat terjadi bencana," sambungnya.
Letak geografis Kota Padang yang berada di atas Patahan Besar Sumatera dan dekat dengan zona subduksi Indo-Australia membuatnya sangat rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.
Zona subduksi adalah wilayah pertemuan antara dua lempeng tektonik, di mana lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua.
Pergerakan lempeng ini dapat memicu gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami.
"Wilayah yang masuk zona merah, seperti sebagian besar Kota Padang, memiliki risiko bencana yang lebih tinggi. Oleh karena itu, upaya mitigasi bencana harus terus dilakukan secara intensif," jelas Orlando.
Simulasi ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung bagi anak-anak, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi para guru dan orang tua.
Jesica, pengelola Ummah Islamic Learning Center, menilai bahwa simulasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah.
"Dengan memahami prosedur evakuasi, kita dapat bertindak lebih cepat dan tepat saat terjadi bencana sungguhan," ungkapnya.
Salah satu peserta simulasi, Aisyah, 7 tahun, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. "Saya belajar cara melindungi diri saat gempa dan bagaimana cara evakuasi," ujarnya dengan semangat.
Selain simulasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, antara lain: Membuat rencana evakuasi keluarga, Mempersiapkan tas darurat, Mengikuti pelatihan dan Membangun bangunan tahan gempa.
Baca Juga: BPBD Kota Padang Gelar Roadshow Kampus, Ajak Mahasiswa Siap Hadapi Bencana
"Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, diharapkan kita dapat meminimalisir dampak buruk bencana gempa bumi dan tsunami," pungkas Orlando. [*/hdp]