Usai Pemeriksaan, Balai Karantina Nyatakan Manggis Payakumbuh Aman untuk Diekspor

Usai Pemeriksaan, Balai Karantina Nyatakan Manggis Payakumbuh Aman untuk Diekspor

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatra Barat (Sumbar) melakukan pemeriksaan di rumah kemas manggis, Kota Payakumbuh. [Foto: Dok. BKHIT Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatra Barat (Sumbar) melakukan pemeriksaan di rumah kemas manggis, Kota Payakumbuh.

Pemeriksaan ini untuk memastikan komoditas manggis dari Sumatra Barat (Sumbar) aman untuk diekspor ke luar negeri.

Kepala BKHIT Sumbar Ibrahim menyampaikan, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa manggis dari Sumbar memenuhi persyaratan kesehatan dan mutu yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor.

Ia menjelaskan, pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan dokumen.

"Dari hasil pemeriksaan, kami tidak menemukan adanya hama atau penyakit yang berbahaya pada manggis dari Payakumbuh. Mutunya juga baik dan memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor," kata Ibrahim, Rabu (10/1/2024).

Pemeriksaan manggis ini merupakan bagian dari upaya BKHIT Sumbar untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian dari Sumbar.

Manggis memang merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Sumbar yang memiliki potensi ekspor yang tinggi.

Sekadar informasi, manggis merupakan buah tropis yang tumbuh di Indonesia dan dikenal sebagai ratu buah berkat khasiatnya yang baik untuk kesehatan.

Menurut data Badan Pusat Stastistik (BPS), Sumbar adalah daerah penghasil manggis terbanyak di Indonesia. Sepanjang 2022 Indonesia menghasilkan buah manggis sebanyak 343.663 ton. Dari jumlah itu, Sumbar menyumbang 95.014 ton.

Image Attachment

Manggis memiliki nama latin Garcinia Mangostana Linn. Sebagian besar pohon manggis di Indonesia merupakan tanaman liar dengan tinggi lebih dari 10 meter. Pohon manggis biasanya mulai berbuah setelah berusia 8-10 tahun.

Buah manggis yang sudah masak memiliki kulit buah yang berwarna ungu kemerahan sedangkan isinya berwarna putih. Tingkat kematangan buah sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan buah. Semakin matang maka akan semakin singkat daya simpannya.

Sejak dulu, manggis memang sudah populer dengan keeksotisan bentuk dan keunikan rasa buahnya. Namun belum sampai menyentuh manfaatnya. Jika dilihat kandungan gizinya, manggis tidak kalah bersaing dengan buah populer seperti jeruk dan apel.

Buah manggis mengandung zat yang disebut Xanthone yakni senyawa fitokimia yang mengandung zat merah khas dari buah manggis yang memiliki kashiat sebagai antikanker, anti bakteri dan anti inflamasi.

Baca juga: Ekspor Manggis Sumbar ke Tiongkok Bisa Jadi Devisa Utama

Selain itu xanthone juga berpotensi untuk memperkuat sistem imun dan menyehatkan serta mendukung kesehatan mental dan keseimbangan mikroba tubuh dan meningkatkan kelenturan sendi. [*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat