Painan, Padangkita.com – Sebanyak 24 perantau Pesisir Selatan (Pessel) yang telah menjalani 14 hari karantina di Baso, Agam tiba di Painan, Rabu (6/5/2020) sore. Para perantau yang pulang dari Malaysia ini, diberi bantuan sembako lalu diantar ke kampung masing-masing.
Para perantau tersebut dijemput tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pessel ke pusat karantina Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) di asrama Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri, di Baso.
Setiba di Painan rombongan perantau ini disambut Bupati Pessel, diwakili Sektretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Pessel, Dailipal. Semua perantau dikumpulkan di halaman rumah susun sewa (Rusunawa) Painan Selatan. Mereka kemudian diberi bantuan paket sembako, dan diantar ke kampung masing-masing
Para perantau Pessel tersebut telah menjalani karantina di asrama PPSDM selama 14 hari semenjak 23 April dan berakhir 6 Mei.
Mereka selama ini bekerja di Malaysia. Ketika pandemi Covid-19, mereka memutuskan pulang bersama rombongan perantau lainnya di Sumbar.
Dari Malaysia mereka menyeberang lewat laut ke Dumai, Provinsi Riau. Bersama perantau Sumbar lainnya, mereka mencarter bus dengan tujuan Terminal Aur Kuning Bukittinggi. Barulah dari Bukittinggi mereka rencananya pulang ke kampung masing-masing.
Baca juga: Sudah 8 Pasien Covid-19 Pessel Sembuh
Namun, dua bus yang mereka tumpangi dicegat petugas Posko pengawasan di gerbang Bukittinggi. Mereka kemudian diarahkan ke pusat karantina Sumbar di Baso, dan harus menjalani karantina 14 hari sebelum dibolehkan pulang.
Usai menerima bantuan, salah seorang perantau Firdaus, 57 tahun, warga Taratak Tampatih, Kecamatan Kapas Batang Kapas, mengucapkan terima kasih kepada kepada bupati yang telah menjemput mereka serta memberikan bantuan.
"Terima kasih atas kepedulian bupati dan jajarannya yang peduli pada nasib kami," kata Firdaus.
Dalam arahannya, Dailipal mengharapkan para perantau tetap mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seperti menjaga “physical distancing” dan “social distancing” serta ke luar rumah harus memakai masker.
"Sesampai di nagari segera melapor kepada wali nagari dan pihak puskesmas," ingat Dailipal.
Dalam kesempatan itu, Dinas Kesehatan Pessel juga membagikan masker dan memberikan sosialiasai perlunya pencegahan penyebaran virus Corona. [*/pkt]