Upaya Masyarakat Tapan Mengadu Soal Banjir ke Gubernur Buahkan Hasil, 4 Dinas Diperintahkan Segera Turun

Berita Sumatra Barat, Upaya Masyarakat Tapan Mengadu Soal Banjir ke Gubernur Buahkan Hasil, 4 Dinas Diperintahkan Turun, Terbaru Hari Ini

Masyarakat Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan mengadukan soal banjir ke Gubernur Sumbar [Foto: ist]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Masyarakat Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan mengadukan soal banjir ke Gubernur Sumbar

Padang, Padangkita.com – Upaya masyarakat Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan (Pessel) yang mengadukan soal banjir ke Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), membuahkan hasil. Dalam waktu dekat, Pemprov Sumbar akan melakukan penanganan banjir di dua kecamatan itu.

Dua dinas diperintahkan Gubernur untuk segera bertindak yakn, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain itu, dua dinas lainnya juga diperintahkan untuk memastikan kebutuhan harian masyarakat terpenuhi, serta pendidikan tetap berjalan. Dua dinas ini adalah Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan.

Sebelumnya, Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menerima kunjungan tokoh masyarakat Tapan di Istana Gubernur, Kamis sore (27/5/2021). Usai mendengar aspirasi masyarakat soal banjir, Mahyeldi mengatakan, untuk sementara akan melakukam penanganan tanggap darurat.

“Kita akan segera mulai kerjakan dalam bentuk pemasangan geobag (karung pasir) dan bronjong di sepanjang aliran Batang Sako, melalui anggaran tanggap darurat BPBD Provinsi Sumbar dalam bentuk BTT (Biaya Tidak Terduga) sebesar Rp300.000.000, dikombinasikan dengan anggaran Dinas PSDA dan Bina Konstruksi Provinsi Sumbar,” kata Mahyeldi.

"Insya Allah mulai dikerjakan dalam minggu ini, yang penting masyarakat terlindungi dari luapan air sungai selama ini,” ulasnya.

Sedangkan untuk jangka panjang, kata Mahyeldi, Dinas PSDA telah melakukan perencanaan dan mengusulkan kegiatan ke pemerintahan pusat tahun 2022 sebesar Rp500 miliar.

“Dan kita sudah hitung, total kebutuhan anggarannya sebesar Rp1,2 triliun. Kita juga sudah usulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Menko Maritim," tuturnya.

Mahyeldi juga menyebutkan, akan memberi perhatian pada kondisi masyarakat yang terdampak bencana dengan mengirim beras dan kebutuhan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kita telah telepon dan perintahkan Dinas Sosial Provinsi untuk segera turun ke lapangan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana banjir tersebut," ujarnya.

Mahyeldi juga menelepon langsung kepala Dinas Pendidikan Sumbar terkait proses belajar mengajar di tiga nagari yang paling parah terdampak banjir, dan memastikan bagaimana persiapan anak-anak yang akan ujian.

"Dinas Pendidikan juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan dengan Kementerian terkait proses belajar mengajar serta persiapan ujian untuk tiga nagari yang terkena bencana banjir (terparah) tersebut. Kita nanti juga akan tindak lanjuti dengan kunjungan ke lapangan dalam waktu dekat ini," janji Mahyeldi.

Gubernur mengajak dan meminta masyarakat Tapan secara umum memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan normalisasi sungai nantinya, terutama persoalan lahan yang terdampak kegiatan.

"Sehingga pelaksanaan pembangunan itu dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan," harap Mahyeldi.

Pimpinan perwakilan masyarakat Tapan, Cendra Hardi Nurba dalam kesempatan itu melaporkan, kejadian banjir besar pada hari Selasa dan Minggu (11/16 Mei 2021) telah mengakibatkan rumah terendam air setinggi 0,5 meter -2,5 meter di dua kecamatan yakni, Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan. Banjir meliputi 11 nagari di kedua kecamatan tersebut.

"Aliran Batang Tapan sekarang karena banjir besar telah beralih masuk ke perkampungan masyarakat yang melintasi Nagari Binjai Tapan, dan Nagari Kampuang Tangah Tapan. Akibatnya otomatis bila debit air bertambah, akan merendam rumah masyarakat di bantaran sungai yang masuk ke perkampungan," ungkapnya.

Cendra menambahkan akibat banjir tersebut masyarakat mengalami kerugian di antaranya, tanaman padi sawah 1.275 hektare, tanaman palawija 303 hektare, rumah roboh dan hanyut 5 unit, jembatan rusak dan putus 2 unit, fasilitas pendidikan 7 unit, sarana ibadah 5 unit, kantor pemerintahan 3 unit dan rumah masyarakat terendam 866 unit.

Baca Juga: Banjir Tapan Pesisir Selatan Surut, Tanggul Penahan Luapan Batang Tapan Jebol

Cendra juga amat senang dan bangga Gubernur Mahyeldi sangat responsif dalam menanggapi aspirasi masyarakat.

"Alhamdulillah kami mewakili masyarakat Tapan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Gubernur Sumatra Barat yang sangat responsif dalam menyikapi aspirasi masyarakat sehingga ada kabar gembira yang dapat kami bawa pulang untuk disampaikan kepada masyarakat.” [pkt]


Baca berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Hujan Deras Landa Padang, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Ancam Warga
Hujan Deras Landa Padang, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Ancam Warga
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis