Selanjutnya, ucap Hadi, hal lain yang tak kalah penting untuk mendukung peningkatan kualitas di sektor pariwisata dengan cara menambah dan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti meng-upgrade pengetahuan pemandu dan pengelola wisata.
"Kita tahu bahwa SDM itu salah satu faktor penting. Jadi, pemandu, pengelola wisata, baik yang pengelola antraksi maupun pengelola kawasan wisata pengetahunanya juga perlu di-upgrade. Sehingga, kualitas pelanan meningakat seklaigus menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung dan penanti di destinasi," paparnya.
Upaya Optimalkan Promosi di Tengah Pandemi
Selain me-recovery destinasi dan meningkatkan SDM pelaku wisata, pihaknya juga mendorong untuk mengoptimalkan promosi di tengah Pandemi.
Promosi yang dilakukan, sebut Hadi, tidak dengan mengundang banyak orang. Tapi, sisi pentingnya adalah memanfaatkan teknologi melalui platform media sosial, event virtual dan melalui bermacam kegiatan secara live streaming.
"Dan, yang perlu kita ingat adalah setelah Pandemi ini melandai atau berakhir, mungkin saja minat daripada wisatawan akan bergeser. Wisatawan yang selama ini mengejar segmentasi pasar massal, kemudian akan bergeser kepada segementasi pasar minat khusus," ujarnya.
Karena itu, kata Hadi, Pessel dengan destinasinya yang melimpah diharapkan dapat menjadi sebuah kesempatan untuk mengembangkan destinasi baru yang masih belum dikenal atau yang masih tersembunyi uhtuk dieksplore sedemikian rupa.
Targetnya, gelombamg wisatawan selanjutnya memiliki banyak pilihan destinasi baru. Sisi lain, penyebaran kunjungan juga tidak akan terkonsetrasi pada satu titik lokasi yang membuat orang berkerumun.
"Kesempatan itu harus kita manfaatkan. Jadi, nanti banyak pilihan yang lebih aman dan lebih meyakinkan untuk dikunjungi wisatawan," ucapnya.