Padang, Padangkita.com – Universitas Negeri Padang (UNP) merayakan Dies Natalis ke-67, Senin (25/10/2021). Dalam acara tersebut sekaligus diluncurkan UNP menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah yang hadir pada Dies Natalis tersebut yakni UNP bisa segera menjadi kampus bertaraf internasional karena didukung spirit historis, kualitas, soliditas dan sinergitas.
"Sumbar adalah gudang dari tokoh-tokoh nasional yang berkontribusi besar pada bangsa dan negara. UNP ikut mewarisi spirit historis ini untuk bisa terus berkembang menjadi kampus yang diakui secara global," kata Mahyeldi.
Kualitas UNP, kata lanjut Mahyeldi, terlihat dari banyaknya prestasi yang telah diraih baik oleh mahasiswa, dosen, hingga sebagai sebuah perguruan tinggi. Kualitas tersebut akan menjadi salah satu faktor pendukung perkembangan UNP ke depan.
Selain itu soliditas atau kekompakan antar-civitas academica juga terjalin dengan baik yang menjadi modal besar untuk mendukung berjalannya semua program yang dicanangkan sehingga menggapai tujuan sebagai kampus terbaik.
Lebih jauh Mahyeldi menyebutkan, UNP juga tidak meninggalkan sinergitas terutama dengan ribuan alumni yang telah diluluskan dari kampus tersebut, yang saat ini telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan beragam profesi.
"Kami berharap, UNP akan tetap berkontribusi untuk pembangunan daerah bangsa dan negara," ujar Mahyeldi.
Sementara peluncuran UNP menuju PTN-BH ditandai dengan penekanan tombol oleh Rektor UNP, Prof Ganefri bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Irwan Syahril, anggota DPR RI Elviana, Ketua DPRD Sumbar, Supardi.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemedikbudristek Irwan Syahril mengatakan perubahan status menjadi PTN-BH perlu dilakukan agar UNP mampu memberikan kemandirian pada pengelolaan dalam berbagai bidang, yakni keuangan, sarana dan prasarana serta ketenagakerjaan.
Ia mengatakan PTN-BH dapat melahirkan percepatan inovasi melalui pengembangan Iptek yang lebih luas untuk mengembangkan lembaga.
Selain itu, lanjut dia, PTN BH merupakan otonomi perguruan tinggi yang diharapkan dapat merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan perubahan,
PTN BH menuntut adanya perubahan yang meningkat dalam PTN secara reputasi maupun kualitasnya. Sebab, kata dia, tujuan awal PTN berubah status menjadi berbadan hukum adalah untuk meningkatkan kualitas lulusannya yang berdaya saing global.
Rektor UNP, Prof Ganefri mengatakan kesiapan UNP untuk menjadi universitas berdaya saing global dimungkinkan karena tersedianya sumber daya yang unggul yang bereputasi nasional dan internasional.
Ia mengatakan UNP terus berupaya meningkatkan reputasi internasionalnya dengan menyertifikasi dan mengakreditasi Program Studi secara internasional.
Pada 2021 sebanyak 12 Program Studi UNP meraih Akreditasi Internasional ASIIN dan 8 Program Studi meraih sertifikasi AUN-QA. Di samping itu, kerja sama kemitraan Program Studi UNP pada 2020 mencapai 87,67 persen melebihi target yang ditetapkan 50 persen.
Ia mengatakan prosesi upacara Dies Natalis ke-67 hari ini, digelar secara luring dan daring, dalam bentuk Rapat Senat Terbuka di Gedung Auditorium UNP.
"Setiap 23 Oktober, merupakan hari bersejarah bagi UNP, karena tanggal tersebut adalah momentum pertama perjalanan eksistensi UNP, yang awalnya merupakan sebuah perguruan tinggi bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batusangkar," ucapnya.
UNP didirikan pada 1 September 1954 dan diresmikan pada 23 Oktober 1954, bersamaan dengan diresmikannya dua perguruan tinggi Pendidikan Guru (PTPG) waktu itu, yakni PTPG Malang, dan PTPG Bandung yang menjadi cikal bakal lahirnya IKIP Malang, IKIP Bandung dan IKIP Padang.
Perayaan Dies Natalis ke-67 UNP bertema “PTN-BH UNP Berinovasi dan Berprestasi menghasilkan SDM Unggul Untuk Indonesia Maju” menjadi momentum untuk kebangkitan UNP.
Baca juga: UNP Akan Dirikan Fakultas Hukum, Rektor Ganefri Minta Dukungan Ketua MK RI
Dalam Dies Natalis kali ini, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutannya secara daring. (*/pkt)