Parit Malintang, Padangkita.com – Universitas Negeri Padang (UNP) melalui program pengabdian masyarakatnya tengah membantu Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, dalam upaya penetapan batas wilayah.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan nagari modern yang berbasis digital.
Seperti diketahui, batas wilayah desa atau nagari merupakan aspek krusial dalam pengelolaan pemerintahan desa.
Namun, seringkali penetapan batas wilayah ini menjadi permasalahan yang kompleks dan membutuhkan ketelitian tinggi.
Memahami hal tersebut, tim pengabdian UNP yang dipimpin oleh Nofi Yendri Sudiar, seorang dosen Fisika sekaligus Kepala Pusat Perubahan Iklim (RCCC) UNP, menginisiasi penggunaan teknologi drone untuk memetakan wilayah Nagari Koto Tinggi.
"Dengan menggunakan drone, kita bisa mendapatkan data spasial yang sangat akurat dan detail tentang wilayah nagari. Data ini akan menjadi dasar yang kuat dalam pembuatan peta batas wilayah yang jelas dan tidak terbantahkan," ujar Nofi lewat keterangan tertulis, Selasa (18/9/2024).
Tahap awal dari program pengabdian ini adalah sosialisasi kepada seluruh perangkat nagari, tokoh masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya.
Sosialisasi yang diadakan pada hari Senin, 16 September 2024, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama mengenai pentingnya penetapan batas wilayah dan mekanisme yang akan dilakukan.
"Kami ingin melibatkan seluruh masyarakat dalam proses ini agar mereka memahami dan mendukung upaya penetapan batas wilayah," tambah Nofi.
Dalam sosialisasi tersebut, peserta diberikan pemahaman mengenai seperti, urgensi penetapan batas wilayah hingga penyelesaian perselisihan yang timbul akibat batas wilayah.
"Pentingnya batas wilayah yang jelas untuk berbagai kepentingan, seperti pengelolaan sumber daya alam, perencanaan pembangunan, dan penyelesaian sengketa," sambungnya.
Lebih lanjut, masyarakat juga diberi pemahaman Mekanisme pembuatan peta batas wilayah. Proses pembuatan peta batas wilayah menggunakan data drone dan cara membacanya.
Dengan adanya data spasial yang akurat dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan proses penetapan batas wilayah Nagari Koto Tinggi dapat berjalan lancar dan menghasilkan peta batas wilayah yang mutakhir.
Peta ini nantinya akan menjadi dasar untuk berbagai kegiatan pembangunan di nagari tersebut.
Baca Juga: Empat Dosen FBS UNP Mulai Pengabdian Masyarakat Internasional di Kamboja
"Kami berharap program pengabdian ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Nagari Koto Tinggi dan menjadi contoh bagi nagari-nagari lain di Sumatera Barat," pungkas Nofi. [hdp/mig]