Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (UNAND) siap menerjunkan ribuan mahasiswanya ke 87 nagari di tiga kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2024.
Program ini difokuskan pada upaya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menegaskan komitmen UNAND dalam memberikan solusi nyata bagi persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk stunting. "UNAND memiliki tanggung jawab sosial untuk itu," ujarnya dikutip Jumat (31/5/2024).
Efa menyambut baik kelanjutan kolaborasi penanganan stunting yang dimasukkan ke dalam program KKN UNAND.
Ia menyadari bahwa stunting memiliki dampak besar pada generasi bangsa. "Melalui KKN UNAND 2024, kami berharap mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di nagari-nagari yang ditunjuk," harapnya.
Sebanyak 87 nagari di tiga kabupaten, yaitu Pesisir Selatan, Solok Selatan, dan Pasaman Barat, dipilih sebagai lokasi KKN UNAND 2024.
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada prevalensi stunting yang tinggi di wilayah tersebut. "Tema KKN UNAND 2024 adalah membangun desa dengan spesifik cegah dan tanggulangi stunting," jelas Efa.
Selain fokus pada stunting, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat, Medi Iswandi, berharap UNAND juga dapat mendukung program pencegahan dan penurunan angka kemiskinan ekstrem di desa.
Menurutnya, Sumatra Barat telah memiliki pengalaman dan contoh praktik baik dalam pencegahan dan penurunan kemiskinan ekstrem yang dapat ditiru oleh mahasiswa.
"Empat kegiatan utama yang dapat dilakukan, yaitu perlindungan sosial dengan BLT, pengembangan mata pencarian, pemberdayaan sosial dan edukasi perubahan perilaku, serta inklusi keuangan," papar Medi.
Ia berharap program stunting dan kemiskinan keluarga dapat dijadikan kegiatan kelompok oleh mahasiswa dalam KKN UNAND 2024.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Unand Bantu Air Bersih Warga Magek lewat Teknologi Alat Filtrasi
Kerjasama antara UNAND dan Pemprov Sumbar dalam program KKN ini diharapkan dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam upaya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sumatra Barat. [*/hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News











