Padangkita.com - Setelah menunaikan Salat Idul Adha kemarin, Jumat (2/9/2017), hari ini sebagian besar warga Kota Padang melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Berbeda dengan penyembelihan di tempat lain, Jamaah Tarekat Sattariyah di Mesjid Nurul Huda, Purus Baru Kecamatan Padang Barat, punya tradisi unik. Hewan kurban yang akan disembelih, terlebih dahulu dimandikan dengan kembang, di bedak dan di sisir layaknya manusia.
Sejak pukul tujuh pagi, Mesjid Nurul Huda yang berada di Jalan Durian Purus Baru terus didatangi para jamaah, guna menghadiri prosesi kurban yang akan digelar. Untuk tahun ini, ada lima ekor sapi yang akan disembelih dan telah diikat di halaman mesjid.
Di dalam mesjid, Bainullah Tuanku Elok sebagai Imam Mesjid, memotong dua jeruk nipis dalam wadah ember hitam yang telah diisi air. Mulutnya komat – kamit membaca doa. Di sekelilingnya, sejumlah jamaah mengikuti prosesi.
Setelah jeruk nipis di iris, Bainullah memasukkan paureh langkok yang berisi berbagai jenis bunga dan daun-daunan. Setelah itu dua bungkus bedak dimasukkan dan diaduk. Inilah nanti yang akan dimandikan pada sapi kurban.
Ember yang berisi jeruk nipis, paureh langkok dan bedak dibawa ke halaman mesjid yang telah di penuhi jamaah dan warga sekitar. Setelah membaca doa, perwakilan jamaah yang ikut berkurban mendekati hewan kurban, dan mulai memandikan sapi tersebut. Setelah itu, sapi di sisir dibagian kepala sambil dibedaki. Beragam bungapun menempel di tubuh sapi kurban yang telah dimandikan. Tak ketinggalan, parfum botol ikut disemprotkan. Hal serupa juga dilakukan untuk empat sapi kurban lainnya secara bergiliran.
Menurut Bainullah, proses itu merupakan tradisi yang telah mereka lakukan secara turun temurun, sebagai Jamaah Tarekat Sattariyah dari Pariaman. Menurutnya prosesi ini merujuk pada kisah Nabi Ibrahim yang hendak mengurbankan anaknya, Ismail.
“Kurban ini kita kan menjalankan syariat. Syariat itu kita ambil dari Nabi Ibrahim sewaktu memotong anaknya (Ismail). Terlebih anaknya ini kan dibersihkan oleh istrinya yang bernama Siti Sarah. Dibersihkan, dimandikan, disikat rambutnya, dibedak. Jadi yang kita perbuat sekarang adalah (berdasarkan) itu,” ujar Aminullah, Sabtu (2/9/2017) pagi.
Usai penyembelihan, para jamaah dan warga sekitar mulai membersihkan hewan kurban untuk nantinya dibagikan kepada para jamaah maupun warga sekitar. Menurut Bainullah, jamaah Mesjid Nurul Huda tidak hanya berasal dari berbagai daerah di Kota Padang, namun juga dari Pariaman dan Kabupaten Solok. Ritual inipun dilakukan setiap tahun.