Tolong Simak agar Paham! Ini Penjelasan Kepala BMKG soal Bencana Berulang di Sumbar

Tolong Simak agar Paham! Ini Penjelasan Kepala BMKG soal Bencana Berulang di Sumbar

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati bertemu Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah membahas bencana banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, di Istana Gubernur Sumbar, Senin (13/5/2024). [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.comKepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati bertemu Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah membahas bencana banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, di Istana Gubernur Sumbar, Senin (13/5/2024).

Usai pertemuan tersebut, Dwikorita menyampaikan, bahwa sebetulnya pemerintah daerah di Sumbar sudah memiliki perencanaan, dan sudah memahami apa yang harus dilakukan (memitigasi bencana).

“Misalnya untuk mengendalikan banjir lahar dingin itu sudah direncanakan sejak 7 tahun yang lalu. Nanti bisa ditanya ke bapak gubernur,” ungkap Dwikorita.

Di antara upaya pengendalian banjir lahar dingin itu, kata dia, telah direncanakan pembangunan cekdam-cekdam. Kemudian, dalam upaya mengatasi banjir bandang, ada normalisasi sungai.

“Itu sudang diketahui. Bahkan juga persoalan tata ruang,” ujar Dwikorita.

Ia menyebutkan, dari pengamatan pihaknya, yang terkena bencana banjir bandang dan lahar dingin Marapi, umumnya adalah rumah yang ternyata berada pada ruang yang seharusnya tidak boleh di sana.

“Jadi, (rumah yang terkena banjir bandang) jalannya air itu untuk lewat,” kata Dwikorita.

Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Ia menyampaikan, bahwa sepekan ke depan sudah ada peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem di Sumbar.

“Bagi masyarakat yang berada di zona-zona merah (bantaran sungai dan tebing bukit). Itu sudah diketahui di zona mana. Misalnya di bantaran sungai, di situ pasti untuk meluapnya air sungai bahkan dilewati banjir lahar. Itu untuk tidak berada pada lokasi itu. Apalagi di malam hari. Karena nanti, kalau sewaktu-waktu banjir turun, lahar turun, mereka dalam kondisi tidak sadar, akan kena,” ingat Dwikorita.

Ia juga menyorot kondisi tebing-tebing, dan lereng bukit di Sumbar yang dinilainya rapuh. Apalagi, kata Dwikorita, kondisi Sumbar memang sangat unik.

“Pertama, musim hujannya ini tidak ada perbedaan dengan musim kemarau. Jadi, hampir sepanjang tahun hujan. Sumatra Barat terutama yang sisi barat. Jadi, potensi untuk banjir longsor itu selalu ada,” kata Dwikorita.

Kemudian, lanjut dia, gempa-gempa juga selalu terjadi. Sebulan terakhir, kata Dwikorita, terjadi 35 kali gempa-gempa dengan magnitudo 3 atau kurang.

“Tidak dirasakan oleh manusia, tapi bagi tebing-tebing batu membuatnya menjadi rapuh. Dan, apabila diguyur hujan akan longsor. Sehingga potensi banjir bandang, banjir lahar dan longsor,” terangnya.

Sehingga, ia menghimbau masyarakat menghindari tempat-tempat yang masuk zona merah.

“Dan terus memonitor informasi dari BMKG. Jadi, selalu ada informasi sebelum kejadian. Seperti kejadian tanggal 11, informasi kami sebarluaskan tanggal 6. Biasanya sepekan sebelumnya,” kata Dwikorita lagi.

“Mohon terus monitor informasi BMKG yang berisi peringatan dini, cuaca ekstrem mulai jam berapa hingga jam berapa. Kayak undangan rapat gitu lo. Di lokasi mana, jam berapa. Itu ada. Kalau sudah dapat informasi itu, sesuaikanlah kegiatannya,” tuturnya.

Dwikorita mencontohkan, kalau sudh tahu ada hujan lebat jam sekian, pada jam itu jangan lewat di sana.

“Menghindarlah dari lokasi yang rawan. Masyarakat sebetulnya sudah mentetahui mana saja lokasi yang rawan. Karena (bencana) sudah sering terjadi, bukan hanya yang kemarin saja,” tegas Dwikorita.

Baca juga: Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor  

Diketahui, banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi melanda sejumlah daerah di Sumbar. Yang paling parah adalah Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang. Hingga berita ini dirampungkan, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, jumlah korban jiwa mencapai 41 orang.

[*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Mahyeldi: Pelatihan Guru TPQ dan MDT Langkah Penting Tingkatkan Kualitas Pendidikan Al-Quran
Mahyeldi: Pelatihan Guru TPQ dan MDT Langkah Penting Tingkatkan Kualitas Pendidikan Al-Quran
FYBI Sumbar Siapkan Beasiswa untuk 237 Atlet Berprestasi, Mahyeldi Sampaikan Apresiasi
FYBI Sumbar Siapkan Beasiswa untuk 237 Atlet Berprestasi, Mahyeldi Sampaikan Apresiasi
Hari Pertama Usai Cuti Kampanye, Gubernur Mahyeldi Subuh Mubarakah di Surau Ansharullah
Hari Pertama Usai Cuti Kampanye, Gubernur Mahyeldi Subuh Mubarakah di Surau Ansharullah
Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Semen Padang FC Gagal lagi Manfaatkan Laga Kandang, Ditahan Imbang PSM Makassar
Semen Padang FC Gagal lagi Manfaatkan Laga Kandang, Ditahan Imbang PSM Makassar
Mahyeldi-Vasko Kolaborasi dengan Kadin  Kembangkan Dunia Usaha di Sumbar
Mahyeldi-Vasko Kolaborasi dengan Kadin Kembangkan Dunia Usaha di Sumbar