Padang, Padangkita.com – Tim Sipejam Teknik Elektro Universitas (Unand) berhasil meraih jura dua atau medali perak pada Divisi IX Piranti Cerdas, Sistem Benam dan Internet of Things (IoT) ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi atau Gemastik XV 2022.
Lomba diselenggarakan pada 22 November 2022 di Universitas Brawijaya (Unbraw) secara hybrid.
Tim Sipejam Unand terdiri dari 3 mahasiswa yakni, Fadhil Elrizanda (ketua), Dahlia Limarnis (anggota) dan Haris Akbar (anggota). Mereka dibimbing dosen Dr. Eng Rahmadi Kurnia. Karya mereka mengusung ide tentang sistem pengatur kendaraan berbasis computer vision dan IoT sebagai solusi keamanan pada tikungan tajam”.
Torehan prestasi ini juga merupakan pertama kalinya bagi Unand, setelah tim Sipejam maju ke babak final dan berhasil mendapatkan juara dua atau setara perak pada Divisi IX Piranti Cerdas, Sistem Benam dan IoT.Fadhil dan timnya mengaku, pretasi yang mereka raih berkat kerja sama, kedisiplinan dan kerja keras dari semua anggota tim serta dukungan dan bimbingan dari pembimbing.
“Hal ini juga tidak terlepas dari dukungan Fakultas Teknik dan juga Universitas Andalas yang telah memfasilitasi tim kami hingga bisa memperoleh penghargaan ini,” ujar Fadhil, dikutip dari situs resmi Unand, Senin (28/11/2022).
Ia mengungkapkan, Sipejam merupakan singkatan dari ‘Sistem Pintar Pengatur Jalan Pada Tikungan Tajam’ yang merupakan salah satu inovasi dalam menyelesaikan permasalahan di tikungan tajam.
“Ide ini diangkat berdasarkan salah satu permasalahan di sekitar, yaitu tikungan tajam yang ada di Sitinjau Lauik,” ujarnya.
Menurutnya sistem ini akan mengatur arah lalu lintas ketika terdapat kendaraan besar yang akan memasuki tikungan tersebut, sehingga kendaraan pada arah berlawanan harus diberhentikan.
“Dikarenakan tidak memungkinkan dua kendaraan saling berpapasan pada tikungan tajam, sistem ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan Internet of Things(IoT) dalam pengoperasiannya,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan sistem akan mendeteksi keberadaan dari kendaraan besar dan kendaraan kecil menggunakan kecerdasan buatan saat kendaraan tersebut akan memasuki tikungan tajam.
Selain itu, informasi penting dalam lalu lintas seperti jumlah kendaraan dan kecepatan kendaraan dapat dipantau melalui website pada sistem ini.
“Sistem ini digunakan untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan pada tikungan tajam serta memudahkan pihak yang berwenang untuk dapat melakukan pengontrolan dan pengawasan pada tikungan tajam,” ungkapnya.
Fadhil berharap prestasi ini dapat menjadi kabar bahagia untuk keluarga besar Unand dan memotivasi teman-teman mahasiswa lainnya agar bersemangat untuk mengikuti kegiatan Gemastik.
Ke depan ia beserta tim Sipejam menginginkan agar sistem yang digarap ini dapat dikembangkan dan diimplemetasikan untuk skala lebih luas, sehingga bermanfaat bagi masyarakat salah satunya masyarakat yang berkendara di Sitinjau Lauik.
Diketahui, Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang – Solok dan wilayah Sumatra bagian Timur, adalah tikungan tajam dan tanjakan serta turunan ekstrem yang amat populer.
Baca juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Pastikan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Dimulai 2023
Jalur ini termasuk salah satu jalan paling berbahaya di Indonesia. Tak heran, tingkat kecelakaan di jalur ini sangat sering terjadi. Apalagi saat hujan deras, kawasan ini juga sangat rawan longsor. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News