Tiga Pemuda Pessel Terpilih Ikut Muhibah Budaya, Susuri Jalur Rempah Nusantara dengan KRI Dewaruci

Tiga Pemuda Pessel Terpilih Ikut Muhibah Budaya, Susuri Jalur Rempah Nusantara dengan KRI Dewaruci

Tiga peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah utusan Sumbar, asal Kabupaten Pesisir Selatan. [Foto: Nik]

Painan, Padangkita.com - Tiga orang putra dan putri asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) lulus dalam rekrutmen peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Mereka berasal dari tiga kecamatan yaitu Bayu Dwi Aditya, 22 tahun, dari Kecamatan IV Jurai, Bella Yulianti, 20 tahun, dari Kecamatan Ranah Pesisir, dan Adhiya Alfi Zikri, 21 tahun, asal Kecamatan IV Nagari Bayang Utara.

Dua orang di antara mereka saat ini masih semester enam perguruan tinggi, yaitu Bella di Jurusan Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Padang (UNP), dan Adhiya di Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Andalas. Sementara, Bayu merupakan alumni Jurusan Teknik Pertambangan UNP.

"Alhamdulillah, kami bertiga mewakili Pessel sebagai peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah," ujar Bayu saat ditemui Padangkita.com di Painan, Jumat (25/6/2021).

Dia mengatakan, sebelumnya, mereka telah mengikuti tahapan seleksi administrasi mulai dari 10 Mei sampai 10 Juni 2021. Kemudian, pada 11 Juni, panitia memilih 47 orang dari 88 orang yang ikut di Sumatra Barat (Sumbar).

Setelah melewati tahapan wawancara pada 14-15 Juni 2021, mereka bertiga akhirnya dinyatakan lulus seleksi bersama dua peserta lainnya dari Kota Pariaman dan Kabupaten Limapuluh Kota untuk menjadi utusan Sumbar.

Calon peserta juga dilaksanakan tes renang. Menurut Bayu, ada tiga dewan juri yang menguji peserta terdiri atas unsur TNI AL, bundo kanduang, dan pembina pramuka.

"Dari lima orang lulus seleksi di Sumbar itu, kita bertiga dari Pessel dan dua orang lainnya dari Pariaman dan Limapuluh Kota," terang Bayu.

Dia menjelaskan seluruh peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah nantinya berlayar dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci ke sejumlah titik jalur rempah nusantara. Hal ini sekaligus akan menambah wawasan mereka melalui pelayaran dan penyusuran titik rempah di Indonesia.

Alasan mereka tertarik untuk mengikuti seleksi tersebut yaitu selain karena hobi dan suka berlayar, mereka juga ingin menambah pengalaman dan mengetahui lebih jauh sejarah titik jalur rempah nantinya yang nantinya akan mendapat pembekalan bersama ratusan peserta se-Indonesia.

Latar belakang kegiatan ini didasari oleh sejarah yang telah mencatat bahwa rempah-rempah pernah mengharumkan nusantara.

Negeri ini pernah menjadi pemain penting dan pemasok utama rempah dalam perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara.

Begitu pentingnya rempah dalam kehidupan manusia, sehingga menjadi komoditas utama yang mampu memengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial-budaya dalam skala global.

Jalur rempah telah menciptakan simpul-simpul keindonesiaan antar-wilayah di nusantara dan menempatkan Indonesia sebagai wilayah strategis dalam perdagangan dunia.

Perdagangan cengkih, pala, dan lada menjadi wahana interaksi antar-berbagai suku dan etnik di Indonesia.

Perdagangan rempah membawa interaksi dan pertukaran nilai-nilai, penyebaran agama, persilangan budaya, kesenian, sastra, gastronomi, dan sebagainya.

Dalam rangka merevitalisasi hubungan historis tersebut, Muhibah Budaya merupakan sebuah platform untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya serta diplomasi budaya di dalam dan luar negeri, serta memaksimalkan pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya tak benda.

Pelayaran mengarungi lintas samudra menyusuri titik-titik rempah di Indonesia sebagai penegasan ketersambungan daerah-daerah dan konektivitas historis Indonesia melalui jalur rempah.

Beragam aktivitas di darat dan laut antar-peserta dari seluruh Indonesia, diharapkan menghidupkan jalur rempah dengan kerja sama, sinergi, gerak serentak dalam memajukan kebudayaan, bahkan dengan ribuan orang di ratusan titik rempah, mulai dari pertunjukan, musik, kuliner, pengetahuan berbagai kearifan lokal dan pengobatan tradisional, seminar, workshop, pemutaran film, hingga residensi budaya.

Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia menjadi suatu esensi dari program ini atas keberagaman pendukung budaya di masing-masing lokus yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah.

Dengan menggunakan KRI Dewaruci bekerja sama dengan TNI AL, Muhibah Budaya mengarungi 13 titik rempah, yaitu Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhokseumawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Benoa, dan Surabaya.

Total peserta Muhibah Budaya berjumlah 170 orang pemuda dan pemudi dari 34 provinsi yang akan disebar di lima titik pertukaran yaitu Banda Neira, Makassar, Tanjung Uban, Padang, dan Jakarta. Masing-masing titik pertukaran peserta berjumlah 34 orang.

Sebelum berlayar, para peserta diberikan workshop pembekalan peserta yang berisikan sejumlah agenda, di antaranya pemahaman tentang sejarah dan budaya setempat termasuk memanfaatkan dan melindungi cultural practice cagar budaya dan warisan budaya tak benda.

Kemudian, pemahaman tentang mengapa pengusulan jalur rempah menjadi penting untuk didukung bersama.

Baca Juga: Festival Jalur Rempah 2021, Sumbar Usulkan 5 Peserta Ikuti Pelayaran KRI Dewaruci

Selanjutnya, materi penguatan nasionalisme dan ketahanan sosial budaya oleh pihak TNI
termasuk pelayaran dengan KRI Dewa Ruci serta pembekalan untuk peserta yang mengikuti festival dan rencana aksi ketika berlabuh di 13 titik rempah. [nik/fru]

Baca Juga

Gunung Talau Lumpo Spot Baru Paralayang di Pessel, Diuji Coba untuk Latihan Akhir 2025
Gunung Talau Lumpo Spot Baru Paralayang di Pessel, Diuji Coba untuk Latihan Akhir 2025
Ulayat Nagari jadi Hutan Lindung dan HPK, Ninik Mamak Inderapura Mengadu ke Andre Rosiade
Ulayat Nagari jadi Hutan Lindung dan HPK, Ninik Mamak Inderapura Mengadu ke Andre Rosiade
Pessel Bangun Sirkuit Balap Motor, Lokasinya Luar Bisa Indah akan Jadi Destinasi Wisata Baru
Pessel Bangun Sirkuit Balap Motor, Lokasinya Luar Bisa Indah akan Jadi Destinasi Wisata Baru
Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki